KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri mengingatkan, wartawan atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berperan sesuai dengan tupoksinya dan memihak kepada masyarakat.
Hal ini diungkapkan AKBP Eka Baasith Syamsuri pada kegiatan “Ngumpul Yuk” di Desa Buayan, Kecamatan Buayan, Senin (17/2) malam.
Kepada Kapolres, salah seorang kades di Kecamatan Buayan mengungkapkan pengalamannya didatangi oleh oknum yang mengaku wartawan atau LSM. Selanjutnya mereka menanyakan terkait dana desa.
Meski kades telah menjelaskan bahwa dana desa di desanya dialokasikan sesuai peruntukannya, sejumlah kades merasa terintimidasi dengan tindakan wartawan dan LSM tersebut layaknya bertanya seperti penyidik.

“Jika hal tersebut benar terjadi, oknum tersebut telah membuat malu wartawan ataupun LSM yang seharusnya berpihak kepada masyarakat,”ungkap AKBP Eka Baasith.
Menurut Kapolres, aktivitas wartawan dan LSM yang mengintimidasi tersebut termasuk penyalahgunaan identitas. Orang yang mengaku wartawan ataupun LSM harus memiliki kartu pers yang sah (untuk wartawan), dan terdaftar di Kementerian Hukum RI (bagi LSM).
Jika orang tersebut secara sengaja mengaku sebagai wartawan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk memperoleh keuntungan pribadi atau menekan pihak lain, menurut AKBP Eka Baasith, dapat dikenakan sanksi sesuai perundang-undangan yang berlaku.
“Jika ditemukan hal demikian, bisa melaporkan ke Polres Kebumen. Nanti kita tindak lanjuti. Saya berhubungan baik dan terbuka dengan media, namun jika ada wartawan melakukan tindakan ada unsur pidana, akan kami tindas tegas,”tandasnya.
AKBP Eka Baasith berpesan kepada para kades agar tidak takut menghadapi orang yang mengaku wartawan atau pun LSM, jika memang pengelolaan anggaran desa atau dana desa sudah sesuai aturan.
Komper Wardopo