JEPARA (SUARABARU.ID)- Pemerintah Kabupaten Jepara bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) menggelar diskusi di Pendopo R.A Kartini, pada Jum’at (07/02/2025) malam.
Mengangkat tema “Membangun Kesadaran Anti Koruptif” acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Ketua KPK RI Fitroh Rohcahyanto, juga dihadiri Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta, serta Bupati dan Wakil Bupati terpilih Witiarso Utomo-Ibnu Hajar.
Hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jepara, Sekda Kabupaten Jepara, Asisten, Staf Ahli, Pimpinan Perangkat Daerah (OPD), Kabag, seluruh Camat Se-kabupaten, Petinggi Se-kabupaten Jepara, Pimpinan Perumda Dan Direktur BUMD.
BACA JUGA: Fitroh Rohcayanto Pimpinan KPK Asal Desa Watuaji, Jepara
Wakil Ketua KPK RI Fitroh Rohcahyanto dalam awal pemaparannya hati -hati dengan jabatan yang ada, terutama Pj Bupati Jepara, walaupun jabatan sementara dan akan dilanjutkan dengan Bupati dan Wakil Bupati Jepara Terpilih, Witiarso Utomo dan Muhammad Ibnu Hajar.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Yanto ini menawarkan konsep IDOLA dan Gatotkaca sebagai dasar pola kepemimpinan di Jepara ke depan, baik Bupati dan Wakil Bupati yang baru dan seluruh perangkat, Camat dan khususnya para Petinggi.
“Saya ingin kesadaran Antikoruptif, saya mulai dari Kabupaten kelahiran saya sendiri yaitu Kabupaten Jepara.”tuturnya
Dia menjelaskan IDOLA merupakan sebuah singkatan dari Integritas, Dedikasi, Objektif, Loyalitas, dan Adil. Sedangkan Gatotkaca merupakan singkatan dari Gerak Cepat, Totalitas, Komprehensif, Adaptif, Cerdas, dan Amanah.
“Dalam sebuah Pemerintahan gambaran konsep kerja mestinya seperti itu, semua elemen termasuk DPRD, Aparat Penegak Hukum, siapapun yang terlibat dalam proses pemerintahan harus memberikan kontribusi yang terbaik,” tuturnya.
Ia pun menggambarkan konsep IDOLA seperti sebuah Piramida dengan unsur integritas yang berada paling bawah, yang merupakan hal yang fundamental untuk menciptakan kesadaran Antikoruptif.
Namun, integritas pun tidak akan cukup tanpa adanya unsur dedikasi yang melibatkan pengorbanan tenaga, pikiran dan waktu. Lalu sikap objektif juga harus selalu diterapkan dalam setiap mengambil kebijakan agar jernih tanpa kepentingan apapun.
Kemudian unsur loyalitas juga penting untuk meraih pencapaian yang dituju, yakni pemerintahan dan layanan publik yang adil, lawannya loyalitas adalah pengkhianatan, jangan sekali-kali berkhianat kepada masyarakat.
Demi terlaksananya konsep IDOLA dibutuhkan juga konsep Gatotkaca. Dalam pelayanan publik pun gerak cepat dan totalitas menjadi sebuah hal yang penting.
Ia pun mengatakan sifat -sifat komprehensif, adaptif, cerdas, harus dimiliki untuk menciptakan sifat amanah, atau dapat dipercaya.
Di akhir pemaparannya dia berpesan, “Hidup ini sesungguhnya bukan tentang siapa yang terbaik, tetapi siapa yang mau berbuat baik.” Pungkasnya.
ua/avt