“Jadi Blora ini adalah kota yang berada di ujung timur Jawa Tengah perbatasan dengan Jawa Timur yang mana Pak Pram dilahirkan di sana dan kami ingin nanti menjadi tuan rumah yang baik tentunya kami tunggu kehadiran pramis-pramis di Blora dan yang tadi rencana rangkaian kegiatan yang sudah disusun kita berharap ini akan menjadi sejarah biar mungkin yang belum tahu Blora, bahwa Blora ini sangat mencintai kesenian kebudayaan yang sangat luar biasa,” ucap Bupati Blora.
Bupati Blora berharap para pecinta pram nanti bisa ikut hadir memeriahkan acara ini dan tentunya Pemkab mengucapkan terima kasih, Blora sudah dipilih untuk menjadi tuan rumah kick off acara ini dan tentunya semoga nanti acaranya akan bisa berlangsung lancar dan sukses.
“Segenap jajaran pemerintah Kabupaten Blora dan segenap masyarakat Blora sangat antusias dengan kegiatan ini dan kami mengundang semua pecinta Pram maupun pecinta sastra dan pemikiran untuk datang ke Blora dan merayakan seorang anak Blora yang kiprahnya tidak hanya menggema di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional ini,” ujar Bupati Blora.
Sementara itu, perwakilan dari Pramoedya Ananta Toer Foundation, Astuti Ananta Toer mengatakan merayakan Pramoedya adalah seseorang dengan berbagai sisi kehidupan dan kiprah. Dikenal luas sebagai sastrawan, Pramoedya juga adalah seorang pengarsip, sejarahwan, pemikir, jurnalis, pejuang bangsa, sekaligus juga orang yang mengalami ketidakadilan.
Tidak heran, pelbagai pilah mulai dari akademisi, seniman, aktivis, pekerja kebudayaan, pekerja NGO, pemerintah, dan masih banyak kalangan lagi yang akan turut merayakan festival di Blora ini.
“Dari keluarga, kami mengajak semua saja, yang membaca Pram, terinspirasi dari Pram, mengenal Pram, tetapi juga mereka yang belum terlalu mengetahui Pram. Kami berharap warisan dari Pram ini bisa menjadi sesuatu yang dirayakan oleh semua masyarakat Indonesia dan para sahabat internasional,” kata Astuti Ananta Toer.
Hal senada juga, disampaikan oleh seniman patung kenamaan Indonesia dan juga pengajar di Institut Kesenian Jakarta, Dolorosa Sinaga, yang dikenal dengan karya-karya patungnya yang banyak bertemakan kemanusiaan dan perjuangan.
“Sejak September 2024, kami sudah berkumpul untuk membicarakan perayaan Seabad Pramoedya ini. Ada aktivis, penulis, seniman, pekerja film, musisi, dan lain-lain yang terus bertemu dan bersatu, ada untuk merayakan ini. Kami melihat ini bukarı sekadar perayaan atau event, tetapi kami melihatnya sebagai gerakan,” ucap Dolorosa Sinaga.
Festival Perayaan Seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora ini menghadirkan juga seniman- seniman dari Jakarta maupun Blora, serta para pemiku dan akademisi. Sebagai sebuah kick off, festival di Blora nanti akan menjadi penanda kegiatan-kegiatan lain setelahnya.
Salah satu artis yang akan memeriahkan festival ini adalah Happy Salma Pemeran film dan pekerja teater ini akan menghadirkan monolog sebagai teaser pertunjukan besar yang juga akan diadakan tahun ini.
“Saya secata pribadi maupun TitiMangsa Foundation sangat senang bisa terlibat di dalam kegiatan ini. Saya akan membawakan monolog singkat, sekitar 20-30 menit, yang diangkat atau berasal dari salah satu karya Pram. Kesempatan ini juga menjadi kerja sama dan kolaborasi yang menarik dengan teman-teman di Blora, karena akan ada juga pembacaan surat-surat Pram oleh siswa-siswi SMP dari Blora,” ujar Happy Salma pada kesempatan konferensi pers tersebut.
Untuk diketahui, dalam festival perayaan seabad Pramoedya Ananta Toer di Blora sebagai kick off acara yang akan berlangsung sepanjang tahun ini merupakan sebuah event yang patut dihadiri dan ditunggu- tunggu, seluruh informasi, pendaftaran, dan publikasi resmi gerakan #SeAbadPram, serta festival ini akan disampaikan melalui kanal Instagram resmi @seabadpram.
Kudnadi Saputro