SEMARANG (SUARABARU.ID) – Saiful Adhinata Putra, seorang pemuda yang terlahir dari keluarga sederhana, kini berhasil meraih mimpinya. Meski dalam perjalanannya harus melewati perjuangan yang tidak gampang.
Ayah Saiful hanyalah seorang pengemudi ojek online, dan ibunya seorang perawat. Saiful tumbuh dengan kesadaran bahwa pendidikan dan kerja keras adalah kunci untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Diketahui, Saiful menempuh pendidikan S1 di bidang Akuntansi di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) sejak 2019. Awalnya ia kuliah di kelas pagi, namun karena ia harus bekerja, Saiful harus pindah ke kelas sore.
Selama dua tahun, Saiful bekerja sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan sekuritas. Bahkan di tengah kesibukannya, ia harus bekerja di tempat lain (nyambi) menjadi pengemudi ojek online untuk membantu biaya kuliah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Iya, saya lakukan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya kepada Suarabaru.id di Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Rabu (22/1/2025).
Hidup Saiful penuh tantangan. la harus membiayai kuliahnya sendiri sekaligus mengangsur motor yang ia gunakan untuk bekerja. Namun, semangatnya tak pernah pudar. la pun memutuskan berhenti bekerja dan membuka usaha kecil bersama temannya sembari mempersiapkan diri mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kejaksaan menjadi impian besarnya. Inspirasi itu datang setelah ia berbincang dengan seorang teman yang sudah lebih dulu diterima di institusi tersebut. Cerita tentang lingkungan kerja yang positif dan jenjang karir yang menjanjikan menggugah keyakinannya, meski pada awalnya ia merasa pesimis, mengingat ketatnya seleksi dan rumor tentang oknum-oknum tak bertanggung jawab yang memperjualbelikan peluang.
Demi mengejar mimpi itu, Saiful tidak hanya mengandalkan usahanya sendiri, tetapi juga dukungan dari ayahnya yang rela ikut membiayai les persiapan CPNS, meski kondisi finansial keluarga tidak sepenuhnya stabil.
Bagi Saiful, keberhasilan dalam seleksi CPNS ini adalah caranya untuk membanggakan orang tuanya, terutama sang ayah yang telah banyak berkorban demi dirinya. Dalam perjalanannya, Saiful menghadapi tekanan yang besar, baik dari segi finansial maupun sosial.
Pendapatan yang berkurang setelah resign menjadi salah satu tantangan terberat. Namun, ia tetap teguh pada visinya beradaptasi di lingkungan baru, mempelajari bidang yang digelutinya, dan terus mengembangkan kemampuan.
Saiful percaya bahwa perjuangan ini tidak hanya untuk dirinya sendiri. la ingin membuktikan bahwa latar belakang keluarga sederhana bukanlah menjadi halangan untuk meraih cita-cita. “Saya ingin membanggakan orang tua saya,” katanya.
Sementara itu Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (Kajati Jateng), Ponco Hartanto mengaku bangga dengan generasi muda seperti Saiful yang berani bermimpi dan bekerja keras untuk mengubah nasib.
Menurut Ponco, Kejaksaan merupakan tempat yang terbuka untuk siapa saja yang memiliki integritas dan semangat pengabdian. “Kami ingin melihat lebih banyak anak muda yang percaya bahwa kesuksesan hanya bisa diraih dengan usaha keras dan kejujuran,” ungkapnya.
Menurut Ponco, Saiful Adhinata Putra adalah cermin semangat anak muda yang tidak gentar menghadapi kesulitan. Dari kisahnya mengajarkan generasi muda bahwa perjuangan merupakan kunci membuka pintu kesuksesan.
Ning S