blank
Seusai menggelar apel, Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo dan Kepala Dinas Pertanian Baroto Eko Pujianto (ketiga dan kesatu dari kanan), meninjau rumah peternakan yang memelihara 600 ekor kambing milik Mulyoko di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Polres Wonogiri, Senin (6/1/25), menggelar apel dan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan pagebluk (wabah) Penyakit Mulut Kuku (PMK). Dengan menggandeng Pemkab Wonogiri, acara tersebut dilaksanakan pada apel jam pimpinan.

Sebagaimana diberitakan, PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae, mewabah kembali di Kabupaten Wonogiri. Menyebabkan ratusan sapi sakit dan mati karena tertular virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus keluarga Picornaviridae. Virus penyebab PMK, disebutkan tidak menular pada manusia dan dimatikan dengan pemanasan air mendidih minimal 30 menit.

Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, mengabarkan, apel digelar di halaman Polres Wonogiri, dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujianto. Juga hadir para Kapolsek se jajaran bersama para Bhabinkamtibmas serta para petugas kesehatan hewan.

Kapolres menjelaskan, langkah ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada personel Polres Wonogiri bersama Dinas terkait, dalam upaya pencegahan PMK di Kabupaten Wonogiri. Untuk mengantisipasi penanggulangan PMK,

Polres beserta Polsek se jajaran bersama-sama dengan TNI dan  dinas terkait, akan bersikap pro aktif. Yakni turun ke lapangan, bersama-sama melaksanakan sosialisasi sekaligus memberikan edukasi kepada para peternak hewan. Tujuannya, agar wabah PMK dapat segera tertanggulangi di di wilayah Kabupaten Wonogiri.

Dalam apel tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto Eko Pujianto, menyampaikan, untuk mengantisipasi penyebaran PMK, Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menutup sementara semua pasar hewan. Penutupan dilakukan selama sepekan, yakni mulai Tanggal 3 sampai dengan Tanggal 9 Januari 2025 mendatang.

Disinfektan

Selama penutupan dilakukan, sebanyak 17 pasar hewan yang ada di Kabupaten Wonogiri, dilakukan penyemprotan disinfektan secara serentak. Gerakan ini, dikomandokan langsung oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo dari Pasar Hewan Kecamatan Pracimantoro.

Bersamaan itu, juga dilakukan vaksinasi kepada ternak sehat. Kepada para petani ternak dan masyarakat, diberikan sosialisasi dan edukasi tentang pencegahan PMK. Kepada peternak diserukan untuk senantiasa menjaga kebersihan kandang dalam upaya mewujudkan kesehatan hewan piaraannya. Upaya pengawasan mobilitas ternak dilakukan secara maksimal, lengkap dilakukan pemeriksaan pada lalu lintas ternak.

Baroto mengajak semua peternak, secara bersama-sama ikut secara proaktif melakukan tindakan mengantisipasi dan pencegahan PMK. Juga secara periodik melakukan penyemprotan disinfektan, dalam upaya mewujudkan sterilisasi kandang, mewujudkan kebersihan kandang dan menjaga asupan pakan ternak, dalam upaya mewujudkan kesehatan hewan piaraan.

Selain itu, tandas Baroto, jua dipasang banner-banner tentang imbauan di lokasi strategis. Tujuannya, sebagai penyebarluasan edukasi agar publik ikut paham tentang PMK dan pencegahannya.
Dijelaskan olehnya ciri-ciri hewan yang terjangkit PMK adalah seperti kaki pada hewan bengkak dan bernanah, pada mulut terdapat luka, mengeluarkan cairan yang berlebihan, tidak mau makan dan nafasnya terengah-engah.

Usai pelaksanaan apel, Kapolres bersama Kepala Dinas Pertanian Baroto Eko Pujianto, melakukan pengecekan ke kandang ternak milik Mulyoko di Kecamatan Selogiri, yang memiliki piaraan domba sebanyak 600 ekor. Dalam pengecekan itu, sekaligus diberikan sosilalisasi pencegahan PMK.(Bamban Pur)