SEMARANG (SUARABARU.ID)– Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT meminta pada para mahasiswa, untuk meningkatkan literasi, kemampuan komunikasi, team work, dan work habit, saat menuntut ilmu yang saat ini ditekuninya.
”Insya Allah, nanti akan terbantu oleh beberapa hal ini. Apalagi ketika nanti diterapkan di dunia kerja. Jadi ketika lulus, tidak harus nilai IP-nya yang baik,” kata Supari, dalam Pelantikan Pengurus Organisasi Kemahasiswaan USM Periode 2025/2026, di Auditorium Ir Widjatmoko, Jumat (3/12/2025).
Dalam kegiatan itu, dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, para Wakil Rektor USM, para Dekan Fakultas USM, 61 organisasi kemahasiswaan, dan dosen pembina organisasi kemahasiswaan USM.
BACA JUGA: Rektor USM Lantik 61 Organisasi Kemahasiswaan Periode 2025/2026
Dalam keterangannya Rektor menyampaikan, kekurangan lulusan perguruan tinggi saat ini adalah, kurangnya literasi. Dia berharap, tidak hanya sebatas membaca, tapi juga memaknainya, dan bisa dituangkan juga ke dalam tulisan atau bentuk lainnya.
”Work habit itu juga penting. Jangan nunggu disuruh dulu baru bergerak, itu namanya tidak ada inisiatifnya. Saya berharap, work habit seperti ini diubah. Jadi nanti ketika sudah pintar membaca, memaknai, juga harus bisa untuk menginterpretasikan dalam bentuk action untuk perusahaan,” lanjutnya.
Menurutnya, dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan, ketika lulus akan menjadi sarjana yang memiliki nilai tambah, dibandingkan dengan yang lain. Sebab, tidak semua mahasiswa dapat berkesempatan menjadi pimpinan organisasi kemahasiswaan.
BACA JUGA: Mahasiswa USM Gelar Seminar Bahaya Seks Bebas terhadap Remaja Perempuan
”USM mendukung Orma melalui aturan yang memasilitasi dan menjamin semua mahasiswa, mempunyai hak mengembangkan minat dan bakat. Kami berharap, semua itu untuk mendukung prestasi-prestasi mahasiswa dalam mengasah softskill, cara memimpin, dan keterampilan-keterampilan, selain kecerdasan sesuai dengan prodi masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu, Prof Kesi menambahkan, sejarah mencatat, kepemimpinan intelektual itu lahir dari proses kuliah. Ambil dan manfaatkan secara positif dalam mengelola organisasi, dan tidak mengenyampingkan tugas belajar yang menjadi kewajiban.
”Ingat, menjadi berprestasi baik akademik maupun organisasi, akan memberikan kesan kepribadian yang bernilai tinggi. Banyak juga dari UKM-UKM yang sudah menorehkan prestasi baik tingkat regional, Nasional, sampai internasional,” imbuhnya.
BACA JUGA: Tim Dosen Pariwisata USM Berikan Pelatihan Keterampilan Komunikasi
Menurutnya, Orma sangat penting untuk diikuti mahasiswa, karena berguna ketika menjalankan kehidupan di dunia kerja. Selain itu, organisasi kemahasiswaan merupakan wadah untuk memperkuat soft skill, karakter, jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab dan mempunyai kedisplinan, serta kesantunan.
”Jadilah mahasiswa yang bisa memecahkan masalah di lingkungan masyarakat, dengan solusi-solusi yang baik. Kami berharap, kalian bisa mewujudkan harmoni antara mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan semuanya, untuk menuju cita-cita USM Unggul dan Jaya,” tandasnya.
Riyan