blank
Agus Pik dari Jakarta dan Edgar bersama tim Lindu Aji bc Semarang

Semarang ( SUARABARU.ID ) – Awal tahun baru menjadi momen spesial bagi para pecinta burung berkicau di Kota Semarang. Gantangan Lindu Aji Bird Club ( BC ) yang berlokasi di Jalan Pusponjolo Selatan menggelar Lomba burung berkicau dengan tajuk ” Spesial Tahun Baru 2025 ”, Rabu, 01/1/2025. Acara ini berlangsung meriah dengan kehadiran puluhan peserta yang datang dari berbagai wilayah, termasuk Tegal, Kendal, dan Demak .

Lomba ini menjadi ajang unjuk kemampuan bagi burung-burung berkicau dari berbagai kelas seperti Murai Batu, Kacer, Cucak Hijau, hingga Cendet. Para peserta berdatangan untuk mendaftarkan burung Andalan mereka, menciptakan suasana kompetisi yang sengit. Tak hanya menjadi ajang lomba, acara ini juga mempererat tali silaturahmi antara para pecinta burung berkicau dari berbagai daerah.

blank
Meriah suasana gantangan Lindu aji BC

Agus Pik dari Jakarta, pemilik Murai Batu Sulaiman dan Edgar, turut hadir dalam acara ini. Sosok kondang di dunia kicau mania ini terlihat berinteraksi dengan peserta lain sekaligus berburu burung berkualitas. Salah satu burung yang menarik perhatiannya adalah Murai Batu milik Sendiko Accu, namun sang pemilik enggan melepas burung tersebut meski mendapatkan tawaran menggiurkan.

Menurut Yoyok, koordinator pelaksana lomba, Lindu Aji BC kini menjadi salah satu barometer bagi dunia kicauan di Kota Semarang. Ia menambahkan, bahwa persaingan di gantangan ini sangat ketat, sehingga burung yang berhasil menjadi juara pasti memiliki kualitas tinggi. “Untuk menjadikan burungmu mahal, gantang dan latihlah di sini,” ungkap Yoyok.

blank
Agus Pik dari jakarta hadir (putih) dan yoyok Lindu Aji (kanan)

Sementara ketua Lindu Aji BC, Andi, menambahkan bahwa di tahun 2025 ini, Lindu Aji bc akan terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para kicau mania. Ia juga menekankan pentingnya disiplin kepada juri- juri Lindu Aji bc dan belajar terus demi kemajuan Lindu Aji BC, ujarnya.

Acara dimulai pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 18.00 WIB. Persaingan ketat terjadi hampir di semua kelas, terutama di kelas Murai Batu. Prabu , burung milik Nugroho dari Sendiko Accu Semarang, tampil gemilang dan meraih juara 1 di kelas utama Champion serta juara 1 di kelas Jenderal B. Dengan irama lagu yang bervariasi, volume keras, dan durasi kerja stabil, Prabu menjadi bintang di antara para pesaingnya, secara keseluruhan Prabu meraih double winner.

blank
Murai batu Prabu milik Nugroho Sendiko Accu raih double winner

Sementara itu, di kelas Murai Muda, Jolotundo , burung milik Bambang Sambiroto/Danu dari tim Freedom SF, meraih posisi runner-up di kelas Arjuna. Meski belum tampil maksimal, Jolotundo telah menunjukkan potensi besar dengan variasi irama lagu, gaya apik, dan durasi kerja yang menjanjikan. ‘’memang Jolotundo memiliki materi bagus, jadi kita tinggal poles dan rawat secara intensif untuk bisa tampil dalam top performanya’’. ungkap Bambang Sambiroto.

blank
Murai muda Jolotundo menunjukkan potensi besar dengan variasi irama lagu, gaya apik, dan durasi kerja yang menjanjikan

Tim juri Lindu Aji BC bekerja dengan profesional dan disiplin, memastikan semua burung mendapatkan penilaian yang objektif tanpa memandang siapa pemiliknya. Hal ini membuat para peserta merasa puas dan percaya terhadap transparansi hasil lomba.

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan burung berkicau, namun juga membuktikan bahwa Lindu Aji BC adalah wadah yang ideal untuk membangun kualitas burung sekaligus menjalin kebersamaan diantara kicau mania.

Berikut data juaranya :

blankblankblank

Dwi_Prie