KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Hasil pemantauan Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Kebumen menunjukkan, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga telur ayam dan minyak goreng di pasar mulai tradisional naik.
Forkompimda juga melaksanakan kegiatan pengecekan pos pengamanan Natal dan Tahun Baru di sejumlah wilayah pada Selasa 24 Desember 2024. Kegiatan ini dibagi menjadi dua tim.
Tim pertama dipimpin Sekda Kebume Edi Rianto, tim kedua dipimpin Asisten 1 Setda R Agung Pambudi.
Para unsur pimpinan daerah sebelum melakukan pengecekan di pos-pos pengamanan terlebih dahulu berkumpul di Pendopo Kabumian. Selanjutnya tim meninjau ke lokasi yang sudah ditentukan masing-masing.
Tim satu, lebih dulu melakukan pengecekan di Gereja Katolik ST. Yohanes Maria Vianney, di Jalan Mayjen Soetoyo, Kebumen. Kemudian berlanjut ke Pasar Petanahan, lalu bergeser ke Gereja Kristen Jawa Karanggadung, Petanahan, dan berakhir meninjau pos pengamanan Nataru di Pantai Pandan Kuning Petanahan.
Dari hasil pantauan, Sekda Edi mengatakan jelang pelaksanaan Nataru di wilayah Kebumen situasinya aman dan kondusif. Pemerintah bersama TNI dan Polri sudah menyiapkan pasukan pengamanan dengan mendirikan posko-pokso Nataru di sejumlah tempat. Baik di pasar, gereja, dan juga tempat wisata.
“Pantuan ini tentunya untuk mengetahui kesiapan pengamanan menjelang Nataru di sejumlah wilayah. Dan Alhamdulillah dari hasil pantuan tadi, sampai saat ini situasi di Kebumen masih aman dan kondusif, dan inilah yang kita harapkan,”ujar Sekda Edi.
Dari hasil pantuan di pasar tradisional, Sekda Edi menyatakan, kondisi harga bahan pokok masih cukup stabil. Ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti telur dan minyak. Untuk telur satu kilo di hari biasa harganya Rp27 ribu, saat ini mencapai Rp 30 Ribu. Bahkan bisa lebih tinggi untuk harga di warung eceran.
“Demikian juga minyak goreng yang biasanya satu liter Rp 16.500, sekarang bisa sampai Rp 18.000. Untuk stoknya khususnya telur Alhamdulillah masih aman. Tapi untuk minyak tadi terinformasi sudah mulai menipis, Pemda nantinya akan turun untuk melakukan operasi pasar,”terang Edi.
Menurut Sekda, pada libur Nataru ini Pemda masih melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah wilayah. GPM ini tidak lain sebagai upaya Pemda untuk menekan inflasi atau kenaikan harga pangan, dengan menyediakan bahan makanan pokok yang terjangkau di bawah rata-rata harga pasar.
“Untuk GPM masih kita adakan bersama Bulog dan BUMD untuk menekan inflasi, kita adakan secara acak agar sasarannya lebih merata,”tuturnya.
Edi juga turut mengimbau kepada masyarakat yang ingin menikmati libur Nataru agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap bencana yang sewaktu-waktu bisa datang kapan saja. Termasuk berhati-hati saat berwisata, khususnya saat libur ke pantai, agar tidak mandi di laut. Ia berharap pada libur Nataru tidak ada insiden apa pun.
Adapun untuk pelayanan publik di pemerintah, Edi menyatakan tetap buka seperti biasa sesuai jam kerja. Kecuali di hari libur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Khusus untuk pelayanan di rumah sakit, Edi memastikan tidak ada libur, tetap buka 24 jam seperti biasa.
“Kalau untuk pelayanan di rumah sakit itu tidak libur, buka seperti biasa. Tapi untuk pelayanan di pemerintah kita hanya libur di tanggal 25 dan 26 Desember. Selebihnya kita buka seperti biasa. Terus tanggal 1 Januari 2025 kita juga libur,”jelasnya.
Komper Wardopo