SEMARANG (SUARABARU.ID)- Memasuki akhir tahun bulan Desember seperti sekarang ini, Indonesia mulai menjalani musim hujan yang tentunya diprediksi akan terus berlangsung hingga bulan April tahun depan.
Di musim hujan seperti sekarang ini pula banyak penyakit yang sebelumnya cukup jarang terjadi saat musim kemarau mulai bermunculan saat musim penghujan.
Musim hujan membawa suasana yang sejuk, namun juga memunculkan berbagai tantangan kesehatan. Cuaca yang lembap dan seringnya terjadinya genangan air dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi berkembangnya berbagai penyakit.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyakit-penyakit yang sering terjadi saat musim hujan.
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang paling umum terjadi selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air, seperti genangan air hujan di bak mandi, kaleng, atau tempat-tempat penampungan air lainnya.
Gejala DBD meliputi demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri sendi, ruam kulit, dan perdarahan ringan. Jika tidak ditangani dengan baik, DBD dapat berujung pada komplikasi yang serius, seperti perdarahan hebat atau kerusakan organ.
2. Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang biasanya ditularkan melalui kontak dengan air yang terkontaminasi urin hewan, terutama tikus. Pada musim hujan, banjir yang menggenangi permukiman dapat menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran bakteri ini. Leptospirosis dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga masalah pada ginjal dan hati jika tidak segera ditangani.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti flu, batuk, dan pneumonia sering meningkat pada musim hujan. Perubahan suhu yang drastis antara siang dan malam serta kelembapan yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, memudahkan virus dan bakteri menyerang saluran pernapasan.
Gejala ISPA meliputi batuk, pilek, sesak napas, dan demam. Pada kasus yang lebih serius, terutama bagi orang yang memiliki kondisi medis sebelumnya, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia, yang bisa berbahaya.
4. Diare
Pada musim hujan, masalah sanitasi seringkali menjadi lebih buruk. Banjir dapat mencemari sumber air minum dengan kuman penyebab diare. Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Gejalanya meliputi diare, mual, muntah, dan kram perut.
5. Malaria
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles yang terinfeksi parasit Plasmodium. Genangan air akibat hujan menciptakan tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk ini. Malaria dapat menyebabkan demam tinggi, menggigil, keringat dingin, dan gejala mirip flu. Jika tidak segera diobati, malaria dapat berakibat fatal.
6. Penyakit Kulit
Penyakit kulit seperti panu, dermatitis, atau infeksi jamur juga cenderung meningkat saat musim hujan. Kelembapan tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, yang menyebabkan gatal-gatal dan iritasi pada kulit.
Claudia