blank
Tim PKM Universitas Semarang saat menggelar pelatihan 'Manajemen Beban Kerja untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis', di Balai Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Semarang. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Semarang (USM), belum lama ini menggelar pelatihan bertajuk ‘Manajemen Beban Kerja untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis’, di Balai Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Semarang.

Kegiatan itu diikuti beberapa anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Semarang. Tim PKM USM sendiri terdiri dari Ketua Irwan Desyantoro SPsi MPsi, anggota Dewi Puspita Sari SPsi MPsi, dan Agung Santoso Pribadi SPsi MPsi.

Dalam keterangannya Irwan mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk membantu peserta memahami dan mengelola beban kerja, secara efektif. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis, di tengah tekanan akademik dan organisasi.

BACA JUGA: Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Beri Edukasi tentang Pelecehan Seksual

Dia juga memaparkan, pentingnya manajemen waktu dan teknik praktis. Selain itu, keseimbangan antara tugas organisasi, akademik, dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental.

Irwan menambahkan, dampak negatif adanya beban kerja, akan membuat stres. Untuk itu, agar tidak stres harus mengelola beban kerja, antara lain dengan pendekatan mindfulness dan melatih kesadaran penuh.

”Dengan melatih kesadaran penuh, kita dapat lebih fokus pada tugas dan mengurangi tekanan berlebihan,” jelasnya.

BACA JUGA: Tim PKM USM Beri Edukasi Akuntansi ke Pelaku UMKM Paguyuban Pasar Johar

Menurutnya, selama kegiatan peserta diberikan simulasi kelompok, tentang cara membangun komunikasi yang sehat dalam organisasi. Mereka diberikan latihan kerja sama tim, untuk mencegah terjadinya burnout.

”Kerja sama dan empati antaranggota organisasi sangat penting, untuk mencegah burnout,” tambahnya.

Kegiatan ini ternyata mendapat respons positiif dari peserta. Salah satunya, Ahmad Susanto, yang menyatakan pelatihan ini sangat bermanfaat, karena memberikan wawasan baru baginya.

”Saya sekarang lebih paham cara mengelola tugas organisasi, tanpa mengorbankan kesehatan mental,” ujarnya.

Riyan