SRAGEN (SUARABARU.ID)– Rencana pengisian kekosongan perangkat desa di Kabupaten Sragen, menjadi perbincangan khalayak. Masyarakat minta pengisian perangkat desa tidak perlu dipaksakan segera. Pertimbangannya karena masa jabatan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, tinggal dua bulan lagi.
“Mestinya itu ditunda dulu, karena untuk menjaga kondusifitas Sragen paska Pilbup,” saran Suyadi Kurniawan, tokoh masyarakat Kecamatan Masaran , Sragen, Senin (16/12/2024).
Dikatakan kalau proses penjaringan dipaksakan saat ini, lanjut Suyadi tidak elok. Menurut perhitungan Suyadi, setidaknya ada 200 lebih lowongan perangkat desa di Kabupaten Sragen.
Suyadi menangkap kabar berseliweran di kalangan perangkat desa, untuk melaksanakan mutasi dan penjaringan pengisian kekosongan perangkat desa akan dilaksanakan dalam waktu cepat.
Hal itu kurang tepat, karena masa persiapan pergantian kekuasaan dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada penggantinya Sigit Pamungkas (2025-2030), diperkirakan 11 Februari 2025.
Kabar beredar, kepala desa yang akan melakukan pengisian perangkat desa, bisa membentuk panitia pengisian lowongan perangkat desa. Kepala desa dikabarkan boleh mengajak perguruan tinggi mana pun untuk menjalin kerja sama, guna menyaring calon perangkat desa yang berkualitas.
Kades Jirapan Kecamatan Masaran Sindu Pratono akan mengajukan ijin mutasi Perdes dan pengisian kekosongan Kaur Perencanaan dan Kadus. “Ini nunggu dulu petunjuk dari kecamatan,”ujarnya.
Terkait pengisian Perdes di Desa Jirapan, lanjut Sindu mau diadakan kapan saja asal sudah ada petunjuk, tidak masalah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pemkab Sragen Pudjiatmoko saat dimintai konfirmasi terkait rencana pengisian kekosongan jabatan perangkat desa di Kabupaten Sragen, masih menunggu kebijakan pimpinan (Bupati) yang baru. Pudjiatmoko membantah kalau penjaringan untuk pengisian Perdes akan dilakukan dalam waktu cepat.
Anind