blank
Gunungan ditandu dan diarak sepanjang jalan Pemuda. Foto: Kudnadi

Pada kesempatan itu, Bupati Blora, Arief Rohman bersama Forkopimda Blora, Sekda Blora, dan segenap pejabat di lingkup Pemkab Blora, secara langsung menghadiri prosesi Grebeg Gunungan Hari Jadi kota Blora tersebut.

“Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Blora yang ke 275, semoga memberikan keberkahan, kebermanfaatan untuk Kabupaten Blora,” ungkap Bupati Blora.

Dikemukakan, peserta grebeg gunungan tersebut antara lain OPD Pemkab Blora, kecamatan, dan desa-desa. Gunungan tersebut kemudian akan dipersembahkan kepada masyarakat, minatnya sangat luar biasa semoga berkah untuk Kabupaten Blora.

“Masing-masing desa, instansi terima kasih sudah  bisa mempersembahkan hasil ada jajanan pasar, ada hasil bumi, untuk dipersembahkan untuk masyarakat Kabupaten Blora,” kata Bupati Blora.

Gunungan Wadon dan Lanang

Bupati Blora berharap agar ke depan di usia Kabupaten Blora yang ke-275 ini bisa semakin makmur dan maju.

“Bahwa kita berharap Blora akan menjadi Kabupaten yang makmur, maju, gemah ripah loh jinawi, dengan syukuran mempersembahkan hasil buminya Kabupaten Blora,” pinta Bupati Blora.

Untuk diketahui, grebeg gunungan ini dimaksudkan sebagai suatu ungkapan rasa syukur pemerintah dan masyarakat Kabupaten Blora atas limpahan nikmat, rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa terutama yang berupa pangan.

blank
Kesenian tradisional tampil memeriahkan agar Grebeg Gunungan. Foto: Kudnadi

Ada dua kategori simbolis gunungan, yakni ‘gunungan lanang’ dan ‘gunungan wadon’ yang melambangkan kesuburan, bahwa kesuburan itu pada dasarnya berasal dari lanang dan wadon (pria dan wanita), sehingga beranak pinak. Demikian juga dalam pertanian ada Dewi Kesuburan yang dilambangkan sebagai wadon dan lanang.

Gunungan lanang berisikan wulu wetu (hasil) pertanian,  baik mulai dari pala kependhem (tanaman umbi-umbian yang terpendam di tanah), pala kesimpar (tanaman merambat seperti mentimun, labu, semangka, dsb.), dan pala gemandul (buah-buahan).

Sedangkan kalau gunungan wadon berupa makanan yang sudah diolah atau bisa disebut jajan pasar.

Kudnadi Saputro