blank
Bencana hujan disertai angin kencang, melanda dua kampung di dua desa di Kecamatan Wonogiri Kota. Menumbangkan sejumlah pohon dan merusak tiga rumah warga.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bencana hujan angin, melanda dua kampung di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri. Tidak menimbulkan korban jiwa, tapi menumbangkan sejumlah pohon, dan berdampak merusak setidak-tidaknya tiga rumah milik warga.

Warga Kampung Sukorejo, menyatakan, bencana hujan angin itu berlangsung Senin dinihari (9/12/24) Pukul 03.30. Awalnya turun hujan deras, kemudian datang angin kencang. Ini membuat penduduk panik. Terlebih setelah terpaan angin kencang tersebut, arahnya berputar dan menumbangkan sejumlah pohon.

Dampak dari adanya pohon tumbang, telah menyebabkan dua rumah tertimpa dan menjadi rusak. Yakni rumah milik Ny Endang Sri Hartini dan Tugino di RT 02/RW 10 Kampung Sukorejo, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kota Kabupaten Wonogiri.

Sementara itu, bencana hujan disertai angin kencang juga dilaporkan terjadi di Kampung Segawe, Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota. Menyebabkan sejumlah pepohonan roboh dan merusak rumah milik Widianto di RT 02/RW 07.

Darurat

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Trias Budiono, semalam, menyatakan, bencana hujan angin itu terjadi di Kampung Sukorejo, Kelurahan Giritirto dan di Kampung Segawe, Desa Purwosari, semua di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota.

blank
Relawan siaga bencana dari BPBD Kabupaten Wonogiri, anggota TNI dari Koramil dan aparat dari Polsek, bersama para perangkat desa dan masyarakat, melakukan penanganan tindakan darurat di lokasi bencana hujan angin.(Dok.Ist)

BPBD telah mengambil langkah penanganan darurat di dua lokasi bencana hujan angin tersebut. Yakni melakukan pemotongan pohon-pohon yang tumbang dan menimpa rumah pemukiman warga. Ini dilakukan oleh relawan siaga bencana yang terdiri atas Wiyanto, Sentot, Suryono dan Richard F.

Tindakan darurat penanganan bencana ini, dilaksanakan bersama anggota kepolisian dan personel TNI dari Koramil. Juga melibatkan para relawan siaga bencana dari Desa Tangguh Bencana (Destana), perangkat desa dan warga masyarakat. Rumah yang rusak bagian atapnya, untuk sementara ditutup dengan terpal, supaya air hujan tidak masuk ke dalam ruangan.

Menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang terjadi bersamaan musim awal penghujan ini, masyarakat diimbau untuk senantiasa bersikap hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Terlebih bila turun hujan lebat diserta angin kencang. Pepohonan yang tumbuh berdekataan dengan pemukiman, bijaksana untuk dipangkas, supaya tidak membahayakan.(Bambang Pur)