bencana hydrometeorologi
Kapolres Magelang Kota , AKBP Dhanang Bagus Anggoro usai memimpin apel gelar pasukan kesiapsiagaan tanggap bencana alam di wilayah Kota Magelang memeriksa perlengkapan untuk penanggulangan bencana milik Polres Magelang Kota di halaman Mapolresta Magelang, Senin ( 9/12/2024). Foto: W. Cahyono

MAGELANG (SUARABARU.ID)- Menghadapi ancaman bahaya bencana  hydrometeorologi yang diprediksi terjadi hingga Februari 2025 mendatang,  Polres Magelang Kota menyiagakan sebanyak 369 personel gabungan . Penyiapan personel tersebut dilakukan pada apel kesiapsiagaan menghadapi  bencana alam di halaman Mapolres Magelang Kota , Senin ( 9/12/2025).

“Ke-369  personel gabungan tersebut terdiri atas personel Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Gelar pasukan kesiapsiagaan bencana ini,  salah satu  upaya Polres Magelang Kota untuk menjaga situasi kamtibmas,”kata Kapolres Magelang Kota , AKBP Dhanang  Bagus Anggoro usai memimpin apel gelar pasukan kesiapsiagaan  tanggap bencana alam di wilayah Kota Magelang .

Dhanang mengatakan, apel kesiapsiagan tersebut merupakan upaya dari Polres Magelang Kota untuk  memastikan respons yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi bencana alam, guna melindungi keselamatan masyarakat. Selain itu, apel kesiapsiagaan bencana tersebut juga untuk memastikan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana dalam kondisi siap digunakan.

“Apel ini juga untuk memastikan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam penanggulangan bencana dalam kondisi siap digunakan. Sepertii alat komunikasi, peralatan penyelamatan, dan kendaraan operasional.

Menurutnya, ancaman bencana hydrometeorologi   yang diprediksi akan melanda  beberapa wilayah di Jateng ini, termasuk wilayah Kota Magelang  akan berlangsung hingga Februari 202 mendatang . Yakni,  seperti angin kencang, tanah longsor dan cuaca ekstrem.

Untuk itu, ia berharap agar masyarakat Kota Magelang tetap waspada untuk  menghindari dampak yang lebih besar akibat bencana alam.Selain itu, masyarkat agar tetap  mengikuti informasi resmi dari pemerintah maupun aparat yang berwenang.

Sementara itu,  Kepala BPBD Kota Magelang Mahbub Yani Alfian mengatakan,  sebanyak  17 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Magelang rawan bencana alam berupa  angin kencang dan tanah longsor.

“Kerawanan bencana alam di 17 kelurahan yang ada di Kota Magelang hampir sama. Seperti ancaman tanah longsor, angina kencang, sedangkan banjir tidak ada, melainkan luapan-luapan dari drainase yang tidak lancar airnya,”kata Mahbub. W. Cahyono