KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – “Guru berperan sebagai agen pembelajaran dan peradaban”. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein SE MM, mengatakan hal itu dalam kegiatan guru dan murid taman kanak-kanak (TK) PGRI di SD Negeri 1 Borobudur, hari ini (Sabtu, 7/12/24).
“Bunga mekar di tepi hutan, kupu menari mencari madu. Lingkungan belajar penuh kehangatan, membawa sukses meraih ilmu”. Dia membaca sepenggal pantun itu ketika membuka acara: Gebyar kreativitas guru dan siswa TK PGRI Kabupaten Magelang 2024 dalam rangka memperingati HUT ke-79 PGRI. Spontan pengunjung acara bertema: Guru Hebat Indonesia Kuat, itu pun memberikan tepuk tangan meriah.
Mencermati tema kegiatan tersebut dia mengartikan bahwa guru adalah pendidik nasional yang bertugas mengajar, mendidik dan menilai melalui belajar. Selain itu, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga sebagai agen peradaban. “Guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara,” katanya.
Ditandaskan, ke depan guru harus kreatif, sehingga dalam mengembangkan empat kompetensi guru bisa seiring sejalan dan seimbang.
Slamet Husein berterima kasih kepada PGRI yang telah berperan meningkatkan kekuatan negara dalam mencerdaskan bangsa. Dia minta acara itu untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas kinerja, sehingga dapat menciptakan dampak positif bagi daerah, bangsa dan negara.
“Di sinilah letak peran kita dalam upaya menyiapkan generasi unggul Indonesia Emas tahun 2045,” harapnya.
Lomba
Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar Menengah PGRI Kabupaten Magelang, Drs Subroto MA MAcc, menyatakan, kegiatan tersebut khusus diikuti guru dan murid TK PGRI se-Kabupaten Magelang. “Hari ini kami menyelenggarakan lomba untuk siswa, disusul lomba guru yang akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Srumbung pada 12 Desember mendatang,” jelasnya.
Kegiatan itu dalam rangka memperingati ulang tahun ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional. Sekaligus untuk memfasilitasi kegiatan anak TK yang biasanya dilaksanakan di sekolah, dicoba ditampilkan secara terbuka. “Jangan hanya seperti katak di dalam tempurung saja,” ujarnya.
Selain itu untuk memotivasi guru dan siswa agar kreativitasnya meningkat. Itu untuk merepresentasikan hasil belajar siswa. Lomba seperti itu pernah dilakukan enam tahun lalu. Lomba kali ini terdiri mewarnai, menyanyi lagu nasional, membaca surat-surat pendek, berpuisi, gerak dan lagu.
Dia menambahkan, di Kabupaten Magelang kini ada 104 TK PGRI.
Sejauh ini masih banyak pemerintah kecamatan dan desa yang belum mau memberikan bantuan kepada TK PGRI. Ada yang maunya memberikan bantuan bagi TK tertentu saja. “Saya kurang tahu teknis penggunaan dana desa itu seperti apa,” akunya.
Sebagai hasil lomba berpuisi diraih utusan dari Kecamatan Bandongan. Juara menyanyi dari Kecamatan Pakis. Sementara juara hafalan surat pendek dari Tegalrejo.
Selain itu juara pertama lomba gerak dan lagu diraih utusan dari Kecamatan Kaliangkrik. Kemudian juara lomba mewarnai dari Kecamatan Secang.
Eko Priyono