blank
Pengajian Ibu-Ibu Aisyiyah di PRM Dorang. Foto: Taufiq

JEPARA (SUARABARU.ID) – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Dorang telah  mengadakan pengajian keliling dirumah warga sejak tahun 1990-an. Pengajian dikemas dengan rangkaian arisan bapak-bapak warga ranting Muhammadiyah Dorang.

Tempat pengajian berdasar undian  arisan yang keluar. Pengajian ini bergilir dari satu rumah ke rumah warga secara berkeliling. Program pengajian ini di prakarsai oleh K.H Noor Su’udi sesepuh dan pendiri ranting Muhammadiyah Dorang. Peserta Pengajian sekitar 70-an orang, usia berkisar 25 sampai 75 tahun. Pengajian ini berisi penguatan ilmu agama dan pencerahan pemikiran warga ranting.

Prosesi pengajian diawali dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan kalam Ilahi dan terakhir inti oleh Mubaligh Muhammadiyah.

blank
KH. Noor Su’udi, pendiri PRM Dorang. Foto: Dok

Saat ini PRM Dorang mempunyai korps mubaligh ranting. Mereka K.H. Sujadi, K.H. Badrudun Noor, Ust. Abi Darwisy, Ust. Agung Riyanto, M.Pd, Kyai Sudarmanto dan beberapa ustadz muda.

Materi yang disampaikan dinamis, kadang fiqh, Shiroh Nabi, Tafsir dan juga Kemuhammadiyahan. Isi pengajian sungguh mencerahkan jamaah. Pencerahan intelektual dan agama kepada ummat yang mayoritas petani. Pengajian ditutup dengan doa.

Pada session istirahat, jamaah disuguhi makanan dan minuman oleh tuan rumah. Selain makan besar jamaah juga disuguhi buah-buahan. Diakhir pengajian PRM membicarakan persoalan ranting yang dihadapi selama satu bulan. Itu artinya selain sebagai menimba ilmu, ajang silaturahmi juga berfungsi untuk rapat memikirkan ummat. Hal itu disampaikan oleh ketua PRM Dorang Ust. Taufiq Nugroho Nur, S.Sos. I, S.Pd.

blank
Pengajian arisan bulanan PRM Dorang yang diselenggarakan di rumah warga. Foto: Taufiq

Pada setiap  kesempatan pengajian para mubaligh menyampaikan betapa pentingnya berkumpul, bersilaturahmi, mengaji dan makan-makan Bersama. Disisi lain meminta jamaah untuk membantu pemerintah menegakkan keamanan Masyarakat, menjaga toleransi ditengah perbedaan keyakinan di desa Dorang.

Sebagaimana perlu diketahui ada beberapa ormas dan agama didesa ini, yaitu, Muhammadiyah, NU bahkan ada Kristen Protestan. Semua punya jama’ah dan tempat ibadah yang perlu dijaga. Terbukti selama ini Masyarakat Dorang bisa duduk berdampingan, saling menghormati dan saling membantu. Peran ranting Muhammadiyah dalam toleransi didesa Dorang sangat penting bergandengan dengan Ranting NU maupun PGI Dorang.

Prof Din Syamsudin pernah berkata bahwa ranting itu  penting, cabang itu berkembang. Mari hidupkan ranting dan cabang kita, sebagaimana Ranting Muhammadiyah  Blimbingrejo   yang mapu menjadi juara satu lomba LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting) Tingkat Nasional.

PRM Dorang  berikhtiar mengembangkan ranting  dengan gembira lewat  AUM yang  membantu kehidupan warga baik dalam bidang agama, Pendidikan, dan kesejahteraan ummat. “Telah berdiri Masjid Taqwa Dorang, Madin Al Ishlah Muhammadiyah, TK dan PAUD, BMT serta  Mushola yang harus terus dijaga,”, pesan K.H. Badrudin Noor.

Hadepe -Taufiq Nugroho Nur, S. Sos I, S.Pd