blank
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta pada saat acara bulan imunisasi. Foto: Kmf/Reza

JEPARA (SUARABARU.ID)  – Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) Tito Karnavian memimpin Rapat Evaluasi bersama para kepala daerah se-Indonesia melalui jaringan zoom meeting, pada hari Rabu, (4/12/2024).

Dalam rapat evaluasi Penjabat Kepala Daerah se – Indonesia ini Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri) Tito Karnavian melalui zoom meeting memaparkan hasil evaluasi penjabat kepala daerah, salah satunya Penjabat (Pj) Bupati Jepara H. Edy Supriyanta

Dalam penilaian Kementerian Dalam Negeri RI, Pj Bupati Jepara H. Edy Supriyanta berhasil menorehkan nilai 79,25 dengan predikat cukup. Nilai tersebut menempatkannya pada urutan keenam dari seluruh Penjabat Kepala Daerah yang dievaluasi pada hari ini.

blank
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta saat melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar rakyat. Foto: Kmf/Rz

Pj. Bupati H. Edy Supriyanta yang dihubungi via telpon menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama para perangkat daerah dan instansi terkait serta peran masyarakat Jepara yang bergotongroyong membangun Jepara dengan baik.

“Dari Triwulan I ke Triwulan II tahun 2024 ini kita selalu berupaya melakukan perbaikan, diantaranya pengendalian inflasi dan stunting,” kata Edy.

Ia juga menjelaskan, dalam pengendalian inflasi pada bulan Juli 2024 presentase inflasi di Kabupaten Jepara sebesar -0,15% dan naik menjadi 0,14% di bulan Oktober 2024. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga komoditas khususnya bahan pokok relatif stabil. Ia juga melaporkan bahwa sejumlah bahan pangan di Jepara seperti beras, jagung, dan bawang merah tergolong aman dan surplus.

“Beberapa upaya sudah kami lakukan seperti program Pak PJ (Lapak Pangan Jumat), operasi pasar, kerjasama antar daerah, serta mitigasi bencana mengingat ini sudah masuk musim penghujan. Alhamdulillah hasilnya positif,” ujarnya.

Terkait upaya penekanan angka prevalensi stunting, Edy menyampaikan bahwa saat ini terdapat 3,28% (2.731) balita yang masih harus diperhatikan. Ia berharap seluruh pihak tetap bekerja keras untuk menurunkan jumlah tersebut melalui inovasi dan kolaborasi dari Posyandu, PKK, dan Puskesmas di masing-masing wilayah.

“Target kami di tahun 2024 ini ada 60 desa yang bebas stunting, dan menurut data terakhir baru mencapai 12 desa. Saya minta seluruh pihak untuk berupaya agar target tersebut tercapai,” terangnya.

Untuk mencapai target tersebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya seperti pemberian makanan tambahan (PMT), skrining kesehatan, dan berbagai inovasi lainnya. Selain itu Pemerintah Kabupaten Jepara juga mendapatkan Insentif Fiskal Kategori Penurunan Stunting sebesar Rp6,063 Miliar guna melaksanakan program tersebut.

Dalam penilaian Kementerian Dalam Negeri RI, Pj Bupati Jepara H. Edy Supriyanta berhasil menorehkan nilai 79,25 dengan predikat cukup. Nilai tersebut menempatkannya pada urutan keenam dari seluruh Penjabat Kepala Daerah yang dievaluasi pada hari ini.

“Patut kita syukuri, dan apa yang menjadi evaluasi dari Pak Mendagri akan segera kami tindaklanjuti,” ucap Edy.

Edy mengaku akan mengupayakan yang terbaik di akhir masa kepemimpinannya. Ia mengatakan masih banyak tugas yang perlu diselesaikan seperti pengentasan kemiskinan ekstrem, menurnkan angka pengangguran, dan meningkatkan indeks daya saing guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jepara.

Hadepe – Kmf