blank
Siswa SDN 6 Tulakan tandatangani deklarasi anti perundungan. Foto: Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ada yang menarik di SDN 6 Tulakan, Donorojo, Jepara. Siswa di sekolah tersebut bersama-sama dengan para guru menandatanagani deklarasi anti bullying, Selasa (3/12/2024). Peristiwa tersebut terjadi setelah dilakukan sosialisasi  bahaya bullying (perundungan) di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh  .Aipda Mayon Yusuf S selaku Kanit Binmas Polsek Donorojo.

Dalam penyuluhannya, dengan detail dijelaskannya dampak negatif perundungan, baik bagi korban maupun pelaku.“Perundungan harus dicegah sedini mungkin, karena dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, termasuk memicu masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi,” kata Aipda Mayon Yusuf S di hadapan para siswa yang berkumpul di halaman sekolah

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada dampak yang dialami korban, tapi juga bahaya bagi si pelaku perundungan.  Aipda Mayon menyebut, pelaku perundungan bisa saja tumbuh dengan perilaku antisosial yang tentunya berbahaya bagi masa depan mereka sendiri.

blank
Aipda Mayon Yusuf S selaku Kanit Binmas Polsek Donorojo bersama guru dan siswa SDN 6 Tulakan, Donorojo. Foto: Hadrepe

Ia juga menjelaskan pentingnya peran aktif siswa dan lingkungan sekitarnya dalam mencegah tindakan perundungan juga ditekankannya. “Artinya, pencegahan perundungan ini bukan hanya tanggung jawab satu atau dua pihak saja,” ujarnya

“Jika ada di antara kalian yang mengalami atau menyaksikan bullying, jangan takut untuk segera melaporkan kepada guru atau keluarga, agar bisa segera ditindaklanjuti,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, jajaran Polres Jepara melalui Polsek Batealit menugaskan Bhabinkamtibmas Aiptu Nanang Khosim dan Aipda Tri Rahayu juga melakukan sosialisasi di SMP Islam Asy-syafi’iyah, Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Selasa (3/12/2024).

Dalam kegiatan tersebut, diberikan contoh-contoh nyata tentang berbagai kasus bullying yang terjadi di berbagai daerah. Aiptu Nanang Khosim dan Aipda Tri Rahayu mengajak siswa-siswi untuk saling berempati, menghormati perbedaan, dan menyadari pentingnya menjaga persahabatan yang sehat di antara sesama rekan sekelas.

“Selain itu, para siswa juga diberikan informasi tentang cara melapor kejadian bullying kepada guru atau orang dewasa yang dipercayai guna mengatasi masalah tersebut,” ucapnya.

Hadepe