blank
Ekskavator yang didatangkan BBWS Pemali Juana dalam penanganan darurat perbaikan tanggul. Foto: Pemdes Lemahputih

Bambu-bambu tersebyt, lanjut Hartoyo, datang pada Sabtu 30 November 2024. Masyarakat setempat juga dilibatkan bergotong royong untuk memperbaiki tanggul yang jebol tersebut.

“Sebelum tanggul jebol sudah diperbaiki untuk antisipasi karena ini sudah musim hujan. Tetapi kemarin hari Rabu itu banjir. Kemudian, sat-set langsung diperbaiki oleh BBWS dan PUPR. Alhamdulilah,” ujar Hartoyo.

Hartoyo mengatakan, jika tidak segera diperbaiki, kemungkinan banjir bisa terjadi di Desa Lemahputih ini. Banjir yang terjadi di desa tersebut biasanya mencapai ketinggian 50-60 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa.

“Saya mewakili masyarakat Desa Lemahputih berterima kasih kepada BBWS Pemali Juana dan Dinas PUPR Kabupaten Grobogan. Semoga setelah diperbaiki ini, tidak lagi ada banjir, karena selama ini desa kami sering banjir, terutama di Dusun Ngasihan dan Mlakas,” tambahnya.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Dinas PUPR langsung melakukan penanganan darurat pada Sabtu 30 November 2024. Menurut Kabid Persungaian dan Embung Dinas PUPR, Slamet Setiyono, penanganan tersebut dilakukan Dinas PUPR dibantu BBWSPJ.

Kolaborasi tersebut dilakukan dengan membagi tugas pekerjaan. BBWSPJ mendatangkan escavator, sementara PUPR menyediakan sasak bambu, batang bambu untuk trucuk, kawat dan paku.

“Kita kebut bersama-sama dan melalui pengerjaan ini agar penimbunan tanah yang masih basah dapat tertata dengana danya sasak bambu yang diikat dengan kawat dan dipaku. Harapanya, penanagan bobolan dapat berjalan lancar dan tidak ada jebol susulan,” ucap Slamet, kepada wartawan, Senin 2 Desember 2024.

Penanganan darurat ini ditargetkan selesai pada Senin 2 Desember 2024. Slamet menyebut ada beberapa kendala yang terjadi saat penanganan darurat tersebut.

“Kendala yang dialami karena tanah di sekitar masih lembek terendam genangan. Tetapi karena ada jaminan dan petani yang lahannya tidak terendam, maka untuk urukan yang bobol bisa dilakukan,” tambah Slamet.

Slamet juga menyebutkan ekskavator BBWS Pemali Juana yang didatangkan tersebut mempunyai long arm atau lengan ayun bucket yang panjang, yang dapat mengambil tanah di lahan sebelah yang tidak terendam banjir. Dengan demikian, semua kendala bisa diatasi.

Dinas PUPR Kabupaten Grobogan, kata Slamet, mengimbau kepada masyarakat Desa Lemahputih, terutama para petani yang tinggal di sepanjang alur sungai agar tidak membuang sampah, baik hasil pertanian maupun ruah tangga ke dalam palung atau alur sungai.

Slamet menuturkan, sampah-sampah tersebut bisa menjadi penyebab banjir.  “Selain karena hujan berintensitas tinggi, juga karena alur sungainya berkelok-kelok secara lama, selain itu karena tingkat sedimetasi yang tinggi, sekaligus karena sampah yang menumpuk di palung sungai. Hal ini menyebabkan kemampuan daya tampung penampang sungai tidak mampu menampung debut air dan terjadi banjir yang menggenangi persawahan dan permukiman. Selain itu, juga akibat wilayah hulu yang berali fungsi lahan,” ujarnya.

Tya Wiedya