SALATIGA (SUARABARU.ID) – Memasuki Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), ada pemandangan menarik di mana bunga anggrek di tata apik berjajar di meja panjang beralaskan kain putih.
Di sisi lain, nampak juga bunga anggrek dalam ukuran lebih besar diletakkan dalam pot yang tak kalah cantiknya. Warna-warni tiap bunga memanjakan mata para tamu undangan dan juga civitas academica yang hadir mengikuti Dies Natalis ke-68 pada Sabtu (30/11/2024).
Hadirnya puluhan anggrek cantik di kegiatan Dies Natalis UKSW bukanlah tanpa sebab. UKSW yang saat ini telah meraih peringkat 153 QS World University Ranking: Asia Tenggara 2025 ini sebagai kampus go green tidak menerima bentuk ucapan dalam wujud papan bunga.
Dalam perayaan Dies Natalis tahun ini berjejer rapi lebih dari 20 bunga anggrek dan 1 pohon bonsai dari berbagai mitra UKSW. Rektor UKSW Prof. Intiyas Utami, menyatakan, hal ini menjadi sebagian dari wujud perjuangan Kampus Indonesia Mini dalam menjaga ketahanan ekosistem. Langkah ini disebutkannya sebagai aksi pertobatan lingkungan.
“Kita melakukan pertobatan lingkungan yaitu dengan tidak menerima karangan bunga dalam bentuk papan namun dalam bentuk pot, boleh anggrek, boleh bonsai,” tegasnya, memperkuat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13 penanganan perubahan iklim dan ke-15 menjaga ekosistem darat.
Tidak berhenti di situ, semangat go green juga berlaku pada setiap acara yang diselenggarakan UKSW. Setiap civitas academica dihimbau untuk tidak lagi menggunakan wadah minum plastik sekali pakai melainkan mulai membudayakan penggunaan tumblr dan tempat minum isi ulang di setiap acaranya.
Kebijakan ini diharapkan akan menjadi kebiasaan yang nantinya juga ditularkan pada keluarga masing-masing di rumah dan semakin meluas, sehingga kesadaran menjaga lingkungan yang dimulai dari hal kecil akan semakin meluas dampaknya.
Melalui komitmen bersama ini, Rektor Intiyas mengajak seluruh mitra UKSW untuk ikut menunjukkan kepeduliannya dalam merawat bumi.
“Mari kita lakukan pertobatan lingkungan bersama supaya kita bisa berdampak bagi dunia. Bumi ini harus lestari dan terus kita rawat dengan mengurangi plastik dan mengurangi sampah-sampah yang tidak bisa diurai oleh bumi ini,” ucapnya sembari menandai partisipasi aktif UKSW dalam pemeringkatan UI Green Metrics dan Times Higher Education.
Ning S