KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 yang diselenggarakan pada Minggu (1 Desember 2024), diikuti 10.500 orang, pelari asing berasal dari 28 negara. Start dan finish di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Perhelatan akbar yang mengusung tema “Run On, Mark It!” Bank Jateng Borobudur Marathon 2024 itu diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal, memperkuat identitas daerah, dan membawa dampak positif bagi masyarakat, serta lingkungan.
Jumpa pers kegiatan tersebut dilakukan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, Sabtu (30/11/24). Panitia kegiatan, Sutta Dharmasaputra, menyebutkan, jumlah pesertanya sebanyak 10.500 orang. Terbagi peserta kelas Marathon 2.150 orang, Halfmaraton 4.250 orang, dan 10K sebanyak 4.100 orang.
Ketua Yayasan Borobudur Marathon, Liem Chie An, menyatakan sangat bangga melihat animo pesertanya cukup tinggi. Menurut dia jumlah pendaftarnya 44 ribu orang. Tetapi yang lolos seleksi hanya 10.500 orang. “Yang belum lolos harap sabar. Tahun depan kami akan lebih berinovasi supaya dapat menampung lebih banyak peserta,” katanya.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, dalam kesempatan itu menilai kegiatan tersebut dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang sangat baik. Itu merupakan salah satu even internasional. Diharapkan ratingnya akan semakin meningkat. “Apalagi sekarang sudah mendapat sertifikat world level,” katanya.
Kegiatan tersebut merupakan kompetisi olahraga lari hasil kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Yayasan Borobudur Marathon, dan Harian Kompas. Hadir dalam jumpa pers tersebut selain Pj Gubernur Nana Sudjana, juga Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Jateng Irianto Harko Saputro, dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An.
Pemimpin RedaksiĀ Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, menjelaskan, persiapan even tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Petugas marshal sebanyak 1.800 orang. Itu untuk memastikan keamanan pelari.
Tim medis sebanyak 258 orang. Jumlahnya lebih banyak dari even tahun lalu. “Even ini terasa lokal, kelasnya global,” katanya.
Selain itu pemberi semangat bagi pelari, kalau pada even tahun lalu melibatkan sekitar 30 sekolah, tahun ini 50 sekolah. Juga melibatkan warga dari 15 desa. Dia mengimbau para pelari untuk berbelanja di sekitar Borobudur.
Hal itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Tahun lalu perputaran uangnya sekitar Rp 60 miliar,” katanya.
Eko Priyono