blank
Massa pengurus KONI Kudus saat mencegat Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie di gedung DPRD. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Puluhan massa pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus menggelar aksi protes atas minimnya alokasi anggaran KONI dalam RAPBD 2025. Aksi tersebut dilakukan di gedung DPRD Kudus bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Paripurna pengesahan RAPBD Kabupaten Kudus Tahun Anggaran 2025, Jumat (29/11).

Massa yang dipimpin langsung oleh Ketua KONI Kudus Sulistiyono mendatangi gedung DPRD Kudus sekitar pukul 11.00 WIB. Saat tiba di Gedung dewan, massa ditemui oleh Ketua DPRD Kudus H Masan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KONI Sulistyono menyampaikan protesnya atas anggaran KONI yang hanya Rp 1 miliar, jauh dari proposal yang diajukan sebesar Rp 13 miliar.

“Kalau hanya Rp 1 miliar, tutup saja kantor KONI. Sebab, anggaran tersebut tidak cukup untuk kebutuhan pembinaan olahraga selama satu tahun,”tandasnya.

Atas protes tersebut, Ketua DPRD Kudus H Masan menyampaikan alokasi anggaran KONI sebesar Rp 1 miliar tersebut sesuai dengan usulan yang diajukan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

“Anggaran tersebut berasal dari usulan eksekutif. DPRD sama sekali tidak menguranginya. DPRD justru menambah anggaran melalui pokir yang dimilikinya karena ada beberapa cabor yang belum terakomodir,”ujarnya.

Oleh karena itu, Masan menegaskan jika KONI ingin mendapatkan anggaran yang lebih banyak, semestinya berkomunikasi lebih lanjut dengan Bupati karena pengajuan proposal KONI disampaikan ke Bupati.  Dan DPRD tidak tahu berapa kebutuhan anggaran sebenarnya dari KONI.

“DPRD kan tidak tahu berapa kebutuhan anggaran KONI karena proposalnya ke Bupati. Jadi, kalau mau penambahan anggaran semestinya KONI juga berkomunikasi dengan DPRD juga,”tandasnya.

Masan menyatakan, solusi yang bisa dilakukan adalah menunggu pembahasan RAPBD Perubahan 2025. Menurutnya, pembahasan RAPBD Perubahan 2025 akan dipercepat karena untuk menyesuaikan visi misi Bupati terpilih dalam Pilkada.

“Jadi nanti bisa menunggu perubahan,”tandasnya.

Meski sudah mendapatkan penjelasan, namun massa KONI masih belum puas. Mereka tetap menunggu kedatangan Pj Bupati Kudus yang dijadwalkan hadir dalam sidang Paripurna.

Hanya saja, Pj Bupati Kudus ternyata tak kunjung hadir ke gedung DPRD. Bahkan paripurna yang dijadwalkan pukul 10.00 WIB terpaksa ditunda.

Kondisi tersebut tak menyurutkan niat massa untuk menemui langsung Pj Bupati Kudus. Mereka tetap bertahan di gedung DPRD. Akhirnya, Pj Bupati datang sekitar pukul 16.45 WIB untuk hadir di sidang Paripurna.

Massa KONI pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mencegat Pj Bupati sesaat setelah turun dari mobil. Massa pun meminta Pj Bupati untuk meminta penjelasan soal alokasi anggaran KONI sebelum yang bersangkutan masuk ke ruang sidang Paripurna.

Di hadapan massa, Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie menyatakan sudah mengetahui apa yang dipermasalahkan oleh pengurus KONI. Dirinya mengatakan bahwa KONI sudah dialokasikan anggaran Rp 1 miliar lebih oleh TAPD. Selain itu, juga ada tambahan dari Pokir anggota dewan.

“Jadi, kira-kira sudah ada Rp 3 miliar lah. Kalau memang masih kurang, nanti bisa diajukan lagi di APBD Perubahan yang rencananya akan dipercepat pembahasannya pada bulan Maret 2025 untuk penyesuaian visi misi Bupati terpilih,”katanya.

Meski kurang puas, namun massa akhirnya bisa menerima penjelasan tersebut. Hanya saja, salah satu pengurus KONI meminta agar Pj Bupati Kudus bisa meninggalkan hal baik di Kudus.

“Kami ingin Pak Pj Bupati bisa membawa nama harum Kudus sebelum kembali ke Jakarta,”tandas salah seorang pengurus KONI yang hadir.

Ali Bustomi