Karang Taruna Desa Bringin, Kecamatan Batealit menggelar workshop iket bertajuk "Ngerumat Budaya Jawa" pada tanggal 15 Maret 2025 di Gubuk Barokah Alquran Hijaiyyah

JEPARA (SUARABARU.ID) – Karang Taruna Desa Bringin, Kecamatan Batealit  menggelar workshop iket bertajuk “Ngerumat Budaya Jawa” pada tanggal 15 Maret 2025 di Gubuk Barokah Alquran Hijaiyyah. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Kenduri Among Riyoyo, sebuah inisiatif komprehensif untuk merevitalisasi dan melestarikan warisan budaya Jawa.

Workshop ini dimoderatori oleh Faizatul Khoirun Nisa, sekretaris Karang Taruna Desa Bringin, dengan menghadirkan Kanjeng Raden Tumenggung Anam Satyonagoro, ketua Yayasan Praja Hadipuran Manunggal, sebagai narasumber. Kehadiran 72 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota karang taruna, pemuda, IPNU-IPPNU, santri Gubuk Barokah Alquran, dan masyarakat umum, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pelestarian budaya.

Workshop ini dimoderatori oleh Faizatul Khoirun Nisa, sekretaris Karang Taruna Desa Bringin, dengan menghadirkan Kanjeng Raden Tumenggung Anam Satyonagoro, ketua Yayasan Praja Hadipuran Manunggal Sukodono. Foto: Dok

Dalam sesi pemaparan materi, KRT Anam Satyonagoro mengupas tuntas seluk-beluk iket, mulai dari bentuk, filosofi, hingga fungsinya. Ia menekankan bahwa iket bukan sekadar penutup kepala, melainkan simbol identitas dan kearifan lokal yang sarat makna.

“Iket adalah manifestasi dari pemikiran dan nilai-nilai luhur nenek moyang kita. Setiap lipatan dan motifnya mengandung filosofi yang mendalam. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami dan melestarikan warisan budaya ini,” ujar KRT Anam Satyonagoro.

Pemberian Sertifikat penghargaan oleh Ketua Karang Taruna Cakra Muda Desa Bringin Faisal Aji Saputra kepada Narasumber KRT Anam Satyonagoro Ketua Yayasan Praja Hadipuran Manunggal Sukodono. Foto: Dok

Sesi praktik pembuatan iket menjadi daya tarik utama workshop ini. Para peserta antusias mengikuti arahan narasumber dan mencoba membuat iket dengan berbagai model. Suasana workshop yang interaktif dan penuh keakraban mencerminkan semangat gotong royong dalam melestarikan budaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali warisan budaya yang mulai tergerus zaman. Karang Taruna Desa Bringin mengambil inisiatif untuk mengajak pemuda membangun aksi nyata dalam merawat kembali warisan nenek moyang.

Sesi praktik pembuatan iket menjadi daya tarik utama workshop ini. Para peserta antusias mengikuti arahan narasumber dan mencoba membuat iket dengan berbagai model. Foto: Dok

“Pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya. Melalui workshop ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan kecintaan pemuda terhadap budaya Jawa,” kata Faizatul Khoirun Nisa.

Kehadiran 72 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota karang taruna, pemuda, IPNU-IPPNU, santri Gubuk Barokah Alquran, dan masyarakat umum, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pelestarian budaya.

Workshop iket ini merupakan langkah strategis dalam upaya pelestarian budaya Jawa. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk turut serta dalam melestarikan warisan budaya bangsa.

Hadepe – Adi