blank
Salah satu kafe di Kota Semarang menerapkan penggunaan pembayaran digital QRIS, Kamis 21 November 2024. (Foto: Diaz Abidin)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Abi (31), seorang generasi milenial yang juga karyawan swasta di salah satu perusahaan di Kota Semarang acapkali menggunakan waktunya untuk pergi ke kedai kopi ataupun kafe.

Waktunya cukup fleksibel untuk menyelesaikan pekerjaannya di luar kantor.

Dalam kondisi tertentu, dia juga harus mengejar waktu untuk menyelesaikan tugasnya di luar jam kerja.

Bagi Abi, tempat yang paling nyaman untuk merampungkan tugas-tugasnya yakni di kedai kopi, ataupun kafe.

Salah satu kafe langganannya, di dekat Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

“Kalau dibilang sering (ngopi) sekali sih tidak. Ya, kalau ke kafe memang saya butuh tempat yang nyaman tenang untuk (menyelesaikan) pekerjaan,” kata dia, Kamis 21 November 2024.

Pada kondisi itu, dia mengaku cukup sering lembur sampai malam hingga kafe tutup.

Apalagi, target-target pekerjaan yang digarapnya biasanya makin pada pada bulan-bulan menuju akhir tahun.

Berbekal laptop, dan akses internet yang baik, kedai kopi ataupun kafe masih menjadi tempat paling nyaman baginya, untuk fokus menyelesaikan pekerjaan.

“Bisa lebih fokus kalau sambil ngopi di kafe sih,” kata dia.

Untuk menu yang paling disukainya yakni es kopi susu, dengan gula yang dikurangi, tanpa sedotan.

“Saya suka pakai gelas kaca, tidak pakai sedotan. Jadi lebih ramah lingkungan,” ucap lulusan Ilmu Komunikasi di salah satu universitas swasta di Kota Semarang itu.

blank
Pelanggan bertransaksi di salah satu kafe di Kota Semarang, Kamis 21 November 2024. (Foto: Diaz Abidin)

Bayar Pakai QRIS

Salah satu kemudahan lain yang mendukung aktivitas kesehariannya yakni, kafe tersebut sudah menerapkan metode pembayaran digital.

Metode yang dipakai yakni, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebuah budaya pembayaran digital berupa standarisasi pembayaran menggunakan QR Code yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI).

“Jadi cukup mudah ya, bisa bayar pakai QRIS. Jadi lebih cepat, tidak merepotkan,” kata dia.

Menurutnya, sekarang ini sudah banyak kafe yang menerapkan pembayaran digital QRIS.

Artinya, kata dia, pelanggan lebih punya banyak pilihan untuk berlangganan di kafe manapun.

Tren

Pada 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat ada 2,1 juta warga di Jawa Tengah sudah menerapkan penggunaan QRIS untuk aktivitas transaksi digital.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra, mengatakan, dari angka pengguna itu menghasilkan perputarannya sekitar Rp 1 triliun .

“Jumlahnya (pengguna QRIS) di Jawa Tengah juga terus meningkat,” kata dia.

Bank Indonesia Jawa Tengah juga terus melebarkan budaya digital penggunaan QRIS pada banyak sektor.

Ada sektor perdagangan, layanan/jasa, pariwisata, transportasi, pekerja industri, dan lainnya.

Sosialisasi mengenai penggunaan QRIS juga menyasar banyak elemen berkolaborasi salah satunya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng).

Diaz Abidin