JEPARA (SUARABARU.ID)- Debat terakhir pilkada Jepara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara mengangkat tema “Penyelarasan Pembangunan Daerah dengan Nasional dan Memperkokoh NKRI”.
Debat yang digelar di Eat and Meet Resto, Bandengan, Minggu (17/11/2024) ini salah satunya pendalaman visi misi para pasangan calon (paslon) sesuai dengan tema yang dipersiapkan.
Dari pantauan suarabaru.id, di lokasi debat, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 KH. Nuruddin Amin-M. Iqbal (Gus Nung-Iqbal) mengawali debat dengan pemaparan visi dan misi terkait dengan pembangunan serta pengembangan Kabupaten Jepara melalui akses transportasi.
“Kunci pengembangan Jepara untuk menjadi kota yang mendunia salah satunya adalah jalur transportasi. Baik darat, laut, maupun udara”, ungkap Nuruddin Amin, atau yang akrab disapa Gus Nung mengawali debat.
“Untuk jalur darat kita harus menginisiasi adanya jalan tol dari Jepara menuju ke kota provinsi. Sedangkan untuk transportasi laut, dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang berada di Kalimantan, Jepra menjadi titik terdekat yang menghubungkan dengan IKN melalui jalur laut”, lanjut paslon dengan jargon JUARA ini.
Lebih jauh Gus Nung mengatakan dengan tertatanya moda transportasi di Jepara dia yakin akan berdampak prospek yang luar biasa di bidang pariwisata Jepara. “Untuk transportasi laut, Ratu Kalinyamat telah memulai hampir 500 tahun yang lalu dengan poros maritimnya”, ungkap pengasuh Ponpes Hasyim Asy’ari Bangsri ini.
Ketika disinggung soal pemberdayaan ekonomi untuk perempuan, pasangan Gus Nung-Iqbal berjanji akan mempersiapkan program 1000 UMKM untuk ibu-ibu. “UMKM menjadi salah satu penopang perekonomian kita. Sebagai income keluarga kami akan mempersiapkan program 1000 UMKM untuk perempuan. Hal ini kita lakukan sebagai pilot project untuk meningkatkan UMKM yang ada di Jepara.
Sementara itu, terkait dengan wujud mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Jepara, paslon JUARA mengatakan bahwa implementasi dari mencintai NKRI kita harus menghindari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
“Wujud Dan integritas seseorang dalam mencintai negaranya adalah dengan mengelola pemerintahan yang terhindar dari KKN. Seperti yang dicetuskan oleh para ulama di Indonesia hubbul wathon minal iIman (mencintai negara adalah sebagian dari iman”, terang Gus Nung.
Masih menurut Gus Nung, meskipun ungkapan tersebut bukan sebuah hadist, namun sangat relevan diimplementasikan di Indonesia karena bersifat universal. “Pemerintahan yang baik adalah yang mengutamakan prestasi. Karena prestasi menentukan posisi kita”, pungkas Gus Nung.
ua