MAGELANG (SUARABARU.ID – Bersama seluruh peserta lomba story telling yang berlangsung di komplek Korwil Disdikbud Kecamatan Srumbung, SD Islam Al Umar Ngargosoka mengirim delegasi ananda Farhani Adhya Cholifah kelas 5B di bawah tangan hangat Novi Astutik, S.Pd.
Farhani mengangkat tema kegaduhan dewa-dewi di khayangan akan gonjang-ganjingnya tanah Jawa sehingga perlu mencari solusi agar tanah Jawa tidak gonjang-ganjing. Adapun diantara opsinya ialah menancapkan Gunung Jamur Dwipa.
Farhani Adhya Cholifah telah berlatih beberapa hari menjelang perlombaan ini diselenggarakan pada Kamis, 14 November 2024 di ruang sidang Korwil Disdikbud Kecamatan Srumbung. Bersama dua puluh tiga peserta lainnya, Farhani mendapatkan nomor undi ke-2. Dengan pembawaan yang lantang, Farhani juga membawakan alat peraga berupa miniatur gunung dan rumah sebagai aksesoris saat tampil.
Dengan percaya diri fasih berbahasa Inggris, Farhani out of the book saat tampil di hadapan ketiga juri. Dengan durasi minimal tiga menit dan paling lama tujuh menit, Farhani berhasil menyisakan waktu satu menit lebih tiga puluh sembilan detik dengan total nilai lima ratus tujuh puluh.
Awal hingga akhir, Farhani lancar membawakan story tellingnya bahkan dengan penuh kepercayaan diri ia begitu menjiwai, dibuktikan dengan gestur dan mimik yang begitu memukau.
Ada satu lagi peserta yang bernilai sama dengan Farhani, namun dari catatan juri dan pertimbangan tim panitia akhirnya diperoleh bahwa Farhani lebih unggul. Hingga pada waktunya selesai, akhirnya Farhani menorehkan prestasi juara harapan pertama dengan total nilai 570 mengalahkan peserta dari SDN Srumbung 1 dan SDN Mranggen 2.
“Raihan ini sudah membanggakan SD Islam Al Umar Ngargosoka, potensi dan bakat yang berasal dari faktor internal anak sangat perlu untuk ditumbuhkembangkan secara optimal tentu dengan menambah porsi agar berdampak bagi masa depannya nanti.”tutur Ariyanto Kepala SD Islam Al Umar Ngargosoka.
“Siapa tahu dengan mahir berbahasa Inggris, suatu saat anak-anak dapat menjadi minimal tour guide di obyek-obyek wisata terkemuka di tanah air atau yang lebih bergengsi yaitu seorang diplomat atau duta besar. Karena masa depan merekalah, harapan bangsa digantungkan,” pungkas Ari panggilan akrabnya.
Arsapa