KUDUS (SUARABARU.ID) – Calon Bupati Kudus -Wakil Bupati Kudus Sam’ani Intakoris- Bellinda Putri mengaku miris dengan banyaknya angka perceraian di Kabupaten Kudus. Pemerintah harus hadir, apalagi faktor perceraian banyak disebabkan ekonomi dan pernikahan dini.
Angka cerai gugat atau istri gugat cerai ke suami pada semester pertama 2024 mencapai 500 kasus, atau 83 kasus setiap bulannya.
Pasangan Calon (Paslon) Bupati Kudus Kudus nomor urut 1 Sam’ani Intakoris mengatakan, angka tersebut memang bisa dikatakan besar, sehingga pemerintah harus hadir.
”Faktor utama perceraian selama ini adalah ekonomi dan pernikahan dini,” katanya.
Dua faktor persoalan itu, pemerintah bisa hadir dengan berbagai program. Seperti pelatihan-pelatihan bagi mereka yang memiliki rencana menikah namun belum memiliki pendapatan. Sehingga ketika menikah, kondisinya ekonomi bisa stabil dan lebih baik.
Sementara untuk faktor perceraian karena pernikahan dini, pemerintah bisa hadir dengan pembinaan warga sebelum menikah maupun sesudah menikah. Pemerintah melalui bidan, dokter dan lainnya yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ikut melakukan edukasi tersebut.
Sehingga pasangan suami istri dalam membina rumah tangga sudah memiliki kesiapan mental dalam mengarungi bahtera rumah tangganya. ”Alhamdulillah saya sudah 30 tahun bersama istri, Mamah Iin, satu-satunya istri tercinta dan saya juga akan menjadi satu-satunya untukmu (Mamah Iin_red),” terangnya sambil melihat dan tersenyum kearah istrinya.
Untuk itu, dengan berbagai persoalan tersebut, juga perlu dukungan masyarakat luas, sehingga persoalan keluarga bisa saling bahu membahu dalam menyelesaikannya. Karena keluarga adalah tiang negara, artinya negara ini bisa maju ketika pada level paling bawah, yakni keluarga juga bisa baik.
”Saya berpesan, mari selesaikan bersama-sama, agar Kudus sehat orangnya, sehat pernikahannya dan sehat lingkungannya. Psan saya, setialah kepada istri masing-masing,” imbuhnya.
Ali Bustomi