SRAGEN (SUARABARU.ID)– Dua mantan Bupati Sragen Untung Wiyono (2000 – 2005 dan 2005 – 2010) dan Agus Fatchur Rahman (2010-2015) bertemu dalam suatu acara takziah.
Pertemuan dua mantan Bupati Sragen itu menarik perhatian khalayak, saat keduanya melayat di rumah Kades Jetak Siswanto, , di Kampung Sukomarto, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Minggu (10/11/2024).
Kedua mantan Bupati Sragen ini hadir untuk memberikan penghormatan atas meninggalnya Nurula’in (64), istri Kades Jetak.
Pertemuan menarik perhatian, karena kedua mantan Bupati Sragen itu karena mereka saling beda pilihan di Pilkada Sragen 2024.
Untung Wiyono mendukung Paslon Bupati Untung Wibowo Sukawati, anak kandungnya berpasangan dengan Suwardi, Paslon nomor urut 1.
Sedangkan Agus Fatchur Rahman mendukung pasangan Sigit Pamungkas – Suroto yang mengusung tema Perubahan Sragen, nomor urut 2.
“Walaupun beda pilihan, tetap berteman,” tutur Untung Wiyono sembari berjalan meninggalkan rumah Kades Siswanto dengan menunjukkan angka satu di jari telunjuk.
Agus Fatchur Rahman yang berjalan beriringan menimpali, “Aku beda pilihan yo tak acungkan dua jari saja.”
Agus Fatchur Rachman pun menunjukkan angka dua di jarinya.
Percakapan ringan itu disambut senyum khalayak sepulang takziah di rumah Siswanto yang Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Sragen.
Kendati terlihat biasa saja, namun diluar itu kondisi menjelang Pilkada Sragen memanas.
Saat terjadi debat antar Paslon Bupati/ Wabup digelar KPU di Gedung SMS JalanDr Sutomo Rabu (30/10/2024), meski sama-sama hadir di satu gedung untuk memberikan dukungan bagi Paslon pilihannya, Agus Fatchur Rahman dan Untung Wiyono tidak bertemu dan tidak bersalaman.
Hal itu terjadi karena suhu politik mulai memanas, ditandai dengan temuan-temuan alat peraga kampanye dua Paslon yang dirobek orang tak dikenal dan pemasangan spanduk cenderung provokatif.
Di saat berada di tengah khalayak atau saat takziah itulah, dua tokoh berpengaruh di Sragen Untung Wiyono masih menunjukkan senyuman khasnya dan Agus FR pun juga tersenyum sembari menghisap rokok kreteknya.
Anind