blank
Debat kedua Pilkada Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Perdebatan sengit terjadi antara pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jepara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara, di Eat & Meet Resto Jepara,  Sabtu (9/11/2024).

Debat publik pilkada Jepara putaran kedua ini mengangkat tema “Pemajuan dan Penyelesaian Persoalan Daerah”. Debat yang terbagi dalam enam segmen ini diawali dengan pemaparan visi-misi paslon, kemudian pendalaman , pertanyaan dari para panelis dan terakhir tanya jawab antar paslon.

Pemaparan visi-misi paslon 01 KH. Nuruddin Amin – M. Iqbal dalam tema debat kali ini adalah mengangkat iso soal layanan kesehatan yang belum terkelola dengan baik, terutama untuk warga miskin.

“Istilah orang miskin dilarang sakit mungkin relevan dengan kondisi yang ada di Jepara saat ini. Bagaimana fasilitas kesehatan untuk warga miskin belum tersedia secara optimal”, ujar Nuruddin Amin atau yang akrab disapa Gus Nung.

“Pemerintah daerah saat ini belum memberikan layanan kesehatan yang baik, serta belum memberikan fasilitas kesehatan yang terjangkau di pelosok-pelosok desa”, lanjut paslon dengan jargon JUARA (Jepara, Unggul, Aman, Religius, Sejahtera ) ini.

Lebih lanjut Gus Nung menyampaikan jika dirinya terpilih nanti fokus di layanan kesehatan menjadi salah satu prioritas. “Kami akan menyediakan tambahan dokter-dokter spesialis, sehingga Rumah Sakit (RS) kita mampu secara mandiri mengatasi masalah kesehatan tanpa harus merujuk ke RS lain” ungkap Gus Nung.

Sementara itu, paslon 02 Witiarso Utomo – M. Ibnu Hajar dengan jargon MULUS (Maju, Unggul, Lestari dan Relijius) tetap menekankan kepada program yang pro rakyat. Hal ini disampaikan oleh Calon wakil Bupati M. Ibnu Hajar.

“Kami pastikan pasangan MAWAR lima tahun kedepan akan selalu membuat program yang pro rakyat. Kita fokus pada kemiskinan ekstrim yang ada di Jepara”, ungkap Gus Hajar sapaan akrabnya.

“Kami telah keliling ke desa-desa untuk memastikan tidak ada orang miskin. Kemarin kami menemui salah satu warga yang bernama Mbah Sarmidi di wilayah Kecamatan Kedung. Target kami kemiskinan di Jepara 0%, tidak ada lagi kasus Mbah Sarmidi yang sangat memprihatinkan”, lanjut Gus Hajar.

Lebih jauh, putra mantan Bupati Jepara, Ahmad Marzuki tersebut juga akan fokus kepada kesejahteraan kader kesehatan, kesejahteraan guru hingga beasiswa untuk siswa berprestasi.

“Kami menyedikan 5 ribu kartu kesejahteraan, 100 ribu beasiswa dan kartu sarjana. Kami pastikan lima tahun kedepan Jepara akan unggul”, terang politisi dari Partai berlambang ka’bah tersebut.

ua