GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Grobogan, Sabtu 2 November 2024.
Kehadiran Wakil Menteri Pertanian Sudaryono ke Grobogan untuk membagikan alat pertanian dan benih padi kepada para petani di tanah kelahirannya, Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh.
Sekitar 2.000 orang hadir dalam kegiatan yang bertema Percepatan Tanam di Grobogan.
Hadir pada kegiatan ini kelompok tani, kepala desa, pejabat tingkat Kabupaten, provinsi, hingga Kementerian.
Ratusan Ton Benih
Beberapa bantuan yang diberikan kepada para petani di antaranya, ratusan ton benih padi dan jagung serta puluhan traktor, pompa dan combine.
Sudaryono mengatakan, alat tersebut diberikan bukan untuk pribadi.
“Ini bukan untuk pribadi ya. Ini punya negara dan diberikan kepada kelompok-kelompok untuk memudahkan tanam,” ujar Sudaryono, dalam sambutannya.
Sudaryono berpesan, alat pertanian ini tidak diperkenankan untuk dipergunakan sendiri. Jika ada kelompok tani lain mau meminjam, pihaknya meminta agar dipinjamkan.
“Tidak boleh dikekepi (dipakai sendiri). Kalau sebelah mau pinjam, harus boleh,” ujar Ketua DPD Gerindra Jateng.0
Tanpa Tebusan
Sudaryono juga menekankan bahwa alat-alat pertanian ini jika dibawa pulang oleh para petani tidak ada tebusannya.
Jika ada yang meminta tebusan, Sudaryono menegaskan itu bisa masuk ranah pidana.
Baca juga Debat Publik Paslon Bupati dan Wakil Bupati Grobogan, Minggu Esok CFD di R Suprapto Ditiadakan
“Ini tidak ada tebusan. Kalau minta ditebus, pompa minta ditebus, keliru. Kalau ada, hukumnya pidana,” jelas Sudaryono.
Tidak hanya itu, Sudaryono juga menyinggung soal pupuk. Suami Pratitis Mukti Tami ini menjelaskan, jika ada yang mempermainkan pupuk, hukumannya juga pidana.
“Kalau ada penjual, pengecer, menyalahgunakan pupuk, hukumannya pidana. Selain hukum, nerakane ngisor (nerakanya paling bawah),” ujar Sudaryono.
Alumnus SMA Taruna Nusantara ini juga berjanji jika produksi para petani di Kabupaten Grobogan meningkat, maka bisa diberikan kembali bantuan serupa.
“Saya janji, jika produksinya naik terus, bantuannya tak tambah,” tegas pria kelahiran 1985 ini.
Tya Wiedya