blank
Debat pertama Cabup-Cawabup Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Debat pertama calon bupati dan calon wakil bupati (cabup dan cawabup) Jepara diwarnai dengan adu gagasan serta visi dan misi dari kedua pasangan calon (paslon).

Debat yang secara resmi digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara di Onojoglo, Bandengan, Minggu, (28/10/2024) ini di awali dengan penyampaian visi dan misi kedua paslon, kemudian dilanjutkan dengan pendalaman visi-misi tersebut

Setidaknya ada beberapa point yang disampaikan oleh paslon pertama, KH. Nuruddin Amin-M. Iqbal (Gus Nung-Iqbal). Dengan mengusung jargon JUARA (Jepara Unggul, Aman, Religius dan Sejahtera) pasangan ini menekankan pentingnya meningkatkan sumber daya manusia (sdm) yang berkompeten.

Paslon Gus Nung-Iqbal juga merespon isu-isu yang sedang hangat di tengah masyarakat terutama insentif Ketua RT/RW yang akan dianggarkan 300 ribu perbulan. Bisyaroh untuk guru TPQ dan madin sebesar 500 ribu per bulan.

Selain itu, paslon nomor urut 01 ini juga menyinggung soal pelestarian seni budaya Jepara. “Meningkatkan budaya lokal Jepara sebagai kota ukir yang telah mendunia menjadi salah satu fokus utama kami”, ujar Gus Nung.

“Selain itu, transformasi tata pemerintahan, mengarusutamakan gender untuk perlindungan anak dan perempuan, meningkatkan infrastruktur serta pendampinga UMKM menjadi program kami kedepan jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jepara” terang pengasuh PP Hasyim Asy’ari tersebut.

Sementara itu, paslon nomot urut 02 Witiarso Utomo-M. Ibnu Hajar (Wiwit-Gus Hajar) yang mengusung jargon MULUS (Makmur, Unggul, Lestari dan Religius) mengaku telah bertemu warga masyarakat di 170 desa serta telah menyerap aspirasi di masing-masing desa.

“Kami telah keliling di beberapa desa, intinya masyarakat ingin Jepara yang makmur dan berkeadilan”, kata Witiarso Utomo atau yang akrab disapa Mas Wiwit saat mengawali penyampaian visi-misi.

Dalam penyampaian visi-misi 02, terungkap bahwa paslon Wiwit-Hajar akan membuka 100 ribu lapangan pekerjaan, mencanangkan 195 Puskesmas pembantu (pustu) dengan bidan, perawat dan kader kesehatan. Beasiswa untuk 10 ribu mahasiswa Jepara, Kartu Mahasiswa Kartini, membuka pasar mebel Jepara, serta program Bupati ngantor di desa.

ua