blank
Paslon Jaguar menghadiri acara deklarasi salah satu relawan pendukung pasangan nomor urut 01 beberapa waktu lalu. Foto : Tim

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Fenomena perilaku kekerasan pada remaja di Semarang yang sering disebut kreak atau gangster masih menghantui warga hingga saat ini.

Meskipun 49 grup gangster atau kreak sudah dibubarkan oleh Polrestabes Semarang, belum tentu kasus tersebut menghilang.

Contoh kasus, baru-baru ini Polrestabes Semarang berhasil mengamankan sejumlah gangster di Semarang Utara yang hendak melakukan tawuran.

Hal tersebut mendapat respon dari Agustina Wilujeng Pramestuti (AWP) selaku calon walikota semarang yang merasa perilaku kekerasan pada remaja masih ada.

“Betul 49 grup kreak sudah dibubarkan. Tapi kasus kekerasan yang melibatkan kreak masih ada. Kreak sangat menghentak kenyamanan dunia malam Semarang yang padahal Ibu Kota Jateng ini pernah mendapatkan penghargaan kota aman dan nyaman,” katanya, Rabu 23 Oktober 2024.

Agustina mengatakan bahwa ini bukan fenomena biasa yang muncul secara natural. Dia menyebutnya sebagai fenomena TSM (Terstruktur Sistematis Masif) yang sangat menghentak dan meneror warga.

Untuk mengatasinya, Agustina mengatakan penting untuk mencari aktifitas yang positif dan menyenangkan agar remaja-remaja kita tidak terpikir menjadi kreak karena keterbatasan wadah pencurahan ide.