blank
TPM apresiasi inovasi-inovasi pendukung layanan Lapas Khusus Karanganyar. Foto: Humas

CILACAP (SUARABARU.ID) – Verifikasi lapangan (verlap) Tim Penilai Mandiri (TPM) Kemenkumham pada satuan kerja menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah berlanjut.

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan menjadi destinasi kedua TPM pada Senin (21/10/2024).

TPM kali ini lebih menekankan bagaimana alur kunjungan Keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui video call mulai dari Dermaga Wijayapura sampai melakukan kunjungan di Lapas berstatus High Risk ini.

Kepala Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar, Riko Purnama Candra bersama para agen perubahan yang mendampingi TPM dengan gamblang menjelaskan inovasi-inovasi yang diciptakan dalam meningkatkan kualitas layanan tersebut.

Yang pertama yang Ia kenalkan adalah Inovasi Langit Adem. Langit Adem merupakan kependekan dari Layanan Nginap Tanpa Administrasine Mbayar yang terdapat di Griya Abipraya Pinondang, Cilacap.

Riko menjelaskan bahwa keluarga WBP dapat menginap pada tempat tersebut secara gratis sebelum melakukan kunjungan di hari setelahnya. Selanjutnya terdapat inovasi Bersama Melayani di Wijayapura (Baladewa).

“Baladewa hadir untuk memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh informasi atau menyampaikan keluhan terkait layanan di Lapas Karanganyar,” jelas Riko.

Untuk mengantar narapidana/keluarga WBP sampai menuju Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar dengan Laju Layar. “Layanan antar jemput lapas karanganyar ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas layanan antar jemput bagi narapidana serta tamu yang akan melakukan perjalanan menuju Lapas Karanganyar,” jelas Riko.

Riko juga meyakinkan TPM bahwa inovasi-inovasi unggulan milik Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar sudah ada SOP nya masing-masing.

Koordinator TPM, Dwi Ari Wibowo, mengungkapkan setelah dilakukan verlap, sarana prasarana yang dimiliki Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar sudah bagus. Ia juga mengapresiasi alur layanan yang jelas. Namun, Ia berharap inovasi-inovasi yang telah diciptakan dapat berdampak langsung kepada masyarakat. “Inovasi selain harus meningkatkan kualitas pelayanan, juga harus berdampak kepada masyarakat,” kata Bowo.