blank

Curug Sewu yang makin memesona, dengan bangunan ini. Pengunjung bisa menyaksikan air terjun, lembah, dan hutan dengan nyaman di sini. Foto: tangkapan layarDari bibir bukit, terihat pemandangan lembah dengan kedalaman ratusan meter dan air terjun dengan sangat jelas. Untuk menuju lokasi tersebut, pengunjung perlu jalan kaki sejauh sekitar 300 meter dengan jalan licin dan menurun. Wisatawan yang akan turun untuk menyaksikan air terjundi bawah, memang disarankan membawa baju ganti. Atau kalau mau, siapkan jas hujan. Maklum saja, air yang jatuh dari puncak tebing menimbulkan gerimis yang cukup deras, dan bisa membasahi pakaian kita.

Dulu pada tahun 80-an, untuk bisa menikmati keindahan air terjun dari bawah, kita harus menyusuri jalan setapak yang berbatu. Jalannya benar-benar masih alami.

Tentu berbeda dengan sekarang, karena sudah dibangun tangga beton untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan.

Pengelola destinasi wisata Curug Sewu juga menyediakan wahana seperti taman rekreasi, kebun binatang mini, taman bermain anak-anak. Juga pada musim tertentu ada gelaran pentas musik atau kesenian di sini.

Tempat Bertapa Baladewa

Kono menurut cerita, Curug Sewu berawal dari nama Desa Patean dan Desa Curug. Desa Patean terletak di sebelah barat dan Desa Curug di sebelah timur. Patean dari kata “teh” mengingat di tempat tersebut terdapat kebun teh.

blank
Tulisan besar CURUGSEWU menyambut kedatangan wisatawan. Foto: tangkapan layar

Orang Jawa biasa menyebut  tempat yang banyak tebu dengan “patebon”, banyak pohon pakel (sejenis mangga) menjadi pakelan. Dan, tempat ini karena banyak teh disebut “patehan” yang dilafalkan menjadi “patean” yang kini menjadi wilayah Kecamatan Patean.

Sedangkan Desa Curug, karena di kawasan ini ada curug atau air terjun.

Pada tahun 1954 Pemerintahan Desa Patean dan Desa Curug dijadikan satu menjadi Desa Patean Curug.

Di kawasan air terjun Curug Sewu juga terdapat beberapa gua. Dan, di gua yang ada di Curug Sewu ini, dikisahkan menjadi tempat bertapa Prabu Baladewa. Dalam dunia pewayangan, Prabu Baladewa adalah Raja Mandura putra raja Basudewa dan Dewaki, saudara kembar Kresna tokoh Pandawa yang menjadi raja di Dwarawati.

Karena ada legenda Baladewa inilah, maka di gerbang Curug Sewu berdiri patung Baladewa.

Untuk menuju Curug Sewu tidaklah sulit. Dari Semarang menuju Boja lewat Jrakah kemudian perumahan Bukit Semarang Baru. Dari Boja ke barat melewati Singorojo dan mengikuti jalan menuju Sukorejo. Nanti wisatawan akan melihat petunjuk arah menuju Curug Sewu.

Bisa juga dari arah pantura, belok di Weleri ikut jalan menuju Parakan-Temanggung. Sesampai Patean, belok kiri dan tidak jauh dari situ ada petunjuk ke Curug Sewu.

Gampang. Maka, silakan berwisata ke Curug Sewu.

R. Widiyartono