blank
Kepala DKK Kab. Jepara Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn. bersama tim ferivikasi

JEPARA (SUARABARU.ID) . Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn., secara langsung membuka proses verifikasi Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Kamis (17/10). Kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya menandai dimulainya kegiatan verifikasi, tetapi juga menjadi simbol komitmen daerah untuk mewujudkan Indonesia Sehat, melalui pencapaian Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat, yang dimulai dari desa.

Dalam sambutannya, Dr. Mudrikatun menegaskan bahwa program STBM adalah kunci untuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. “Kesehatan suatu wilayah dimulai dari komunitas terkecil, yakni desa. Ketika masyarakat desa memahami dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, maka dampaknya akan berkontribusi langsung pada kesehatan kabupaten dan bahkan tingkat nasional. Lima pilar STBM adalah fondasi utama bagi desa-desa di Jepara menuju masa depan yang lebih sehat,” ujarnya.

Selain membuka secara resmi proses verifikasi, Dr. Mudrikatun terjun langsung ke lapangan bersama tim fasilitator dan kader kesehatan. Ia berinteraksi dengan masyarakat, mengunjungi rumah-rumah warga, serta melihat sendiri kondisi fasilitas sanitasi dan kebersihan di desa tersebut. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara dalam memastikan bahwa penerapan STBM bukan hanya sekadar program di atas kertas, melainkan diterapkan nyata di lapangan.

blank
Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn. saat memberikan sxsambutan pada acaraverifikasi Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Kamis (17/10).

Kepala Dinas juga mengadakan dialog dengan beberapa tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk mendengar langsung tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program STBM. Ia turut memberikan motivasi kepada masyarakat agar terus konsisten dalam menjalankan pola hidup sehat. “Perubahan perilaku menjadi hal yang paling krusial. Sanitasi yang baik bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga tentang perilaku sehari-hari warga. Tanpa kebiasaan yang baik, lingkungan sehat tidak akan tercapai,” tutur Dr. Mudrikatun kepada warga.

Dalam verifikasi Desa STBM di Desa Sendang, penerapan lima pilar utama STBM menjadi fokus penilaian penting. Pilar pertama adalah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), di mana seluruh warga didorong untuk memiliki jamban pribadi di rumah dan meninggalkan kebiasaan buang air besar sembarangan guna mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Pilar kedua, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), mendorong warga untuk menjadikan kebiasaan mencuci tangan sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari, dengan fasilitas cuci tangan disediakan di tempat-tempat strategis seperti sekolah, rumah ibadah, dan pusat kegiatan warga.

blank
Tim Verifikasi saat melakukan kunjugan ke rumah warga.

Pilar ketiga, Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, mengajarkan warga tentang cara mengolah air dan makanan dengan aman agar terhindar dari kontaminasi dan penyakit. Pilar keempat adalah Pengamanan Sampah Rumah Tangga, di mana desa mulai menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk meminimalkan sampah yang mencemari lingkungan. Terakhir, pilar kelima yaitu Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga memastikan limbah rumah tangga dikelola dengan baik agar tidak mencemari sumber air dan lingkungan sekitar pemukiman. Implementasi konsisten kelima pilar ini menjadi langkah penting bagi Desa Sendang dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bagi warganya.

Dr. Mudrikatun menekankan bahwa keberhasilan penerapan lima pilar ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. “Program ini tidak mungkin berhasil tanpa peran serta masyarakat. Setiap warga harus sadar bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya demi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan lingkungan sekitar,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mudrikatun juga memberikan edukasi langsung kepada warga Desa Sendang mengenai pentingnya perilaku hidup sehat. Ia menekankan bahwa kebersihan dan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi harus dijalankan oleh setiap individu dan keluarga. Edukasi mengenai pencegahan penyakit, cara mencuci tangan dengan benar, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan disampaikan secara komunikatif agar mudah dipahami masyarakat.

“Kesehatan tidak bisa diabaikan. Terkadang kita tidak menyadari bahwa hal-hal kecil seperti tidak mencuci tangan atau membuang sampah sembarangan dapat memicu munculnya penyakit. Oleh karena itu, melalui program STBM ini, kami ingin membentuk kesadaran warga agar peduli pada kesehatan diri dan lingkungan,” jelas Dr. Mudrikatun di hadapan warga.

Ia juga meminta warga agar tidak ragu melibatkan kader kesehatan atau petugas puskesmas setempat jika membutuhkan informasi lebih lanjut terkait pola hidup bersih dan sehat. “Kader kesehatan ada di sini untuk membantu bapak-ibu sekalian. Jangan segan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada kendala terkait kesehatan,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan STBM di desa-desa akan berkontribusi besar terhadap pencapaian visi Indonesia Sehat. “Kita memiliki tujuan besar, yaitu Indonesia Sehat. Ini bisa dicapai jika setiap desa mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Perubahan yang dimulai dari desa akan berimbas positif pada kesehatan kabupaten, provinsi, hingga nasional,” tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan berpesan agar Desa Sendang tidak hanya fokus pada pencapaian status desa STBM, tetapi juga terus menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan secara berkelanjutan. Ia berpesan bahwa keberhasilan sejati bukan hanya pada saat verifikasi, tetapi juga pada keberlanjutan penerapan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami akan terus melakukan pembinaan dan pemantauan. Desa ini tidak boleh berhenti setelah verifikasi. Kita harus konsisten menjalankan kebiasaan sehat, dan perubahan ini harus diwariskan kepada generasi berikutnya,” pungkasnya.

Hadepe – Asrori