Mahasiswa asal Ambon ini menceritakan perjalanan panjang yang mereka lalui hingga berhasil meraih gelar juara di IGDX Bootcamp 2024. Perjalanan ini dimulai sejak proses pendaftaran pada Maret lalu, diikuti dengan tahap wawancara seleksi. Setelah itu, mereka mengikuti tahap matrikulasi, yaitu pembekalan teknis yang disusun berdasarkan kurikulum dan silabus dari IGDX serta industri terkait.
Tahap berikutnya adalah inkubasi, di mana ide-ide dari tim diproses menjadi prototipe game yang lengkap dengan playable demo, trailer, dan pitch deck. Puncak dari perjalanan ini adalah tahap pitching, di mana tim mempresentasikan produk game mereka di hadapan publisher lokal dan pelaku industri. Dari sesi pitching ini, dipilih tiga tim terbaik yang berkesempatan untuk showcase di IGDX Business dan Conference 2024.
“Selain itu ada banyak persiapan teknis seperti mempersiapkan engine game, software 3D modelling, software graphics editor 2D, dan digital audio workstation,” bebernya.
Ditambahkan, target ke depan yang ingin dicapai oleh tim ini adalah memperluas networking dan mencari mitra kerja sama sebagai publisher. “Selain itu, kami terus mengembangkan game Scrollbearer agar tidak hanya berhenti pada tahap Minimum Viable Product (MVP). Target jangka panjang kami adalah merilis Scrollbearer di pasar digital, seperti Steam,” tambahnya.
Prestasi ini membuktikan komitmen UKSW dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke- 4 pendidikan berkualitas dan ke-9 industri, inovasi, dan infrastruktur.
Ning S