Sementara itu, Petani Durian Malika, Muali mengaku sangat terbantu dengan bantuan sumur artesis tersebut. Sebelumnya, dia harus mengangsu (menimba air) untuk menyiram tanaman.

“Alhamdulillah, dulu sebelum ada itu (sumur artesis) ngangsu (menimba), jauh, capek. Saya minta, alhamdulillah langsung. Ini mengairi 50an pohon,” sebutnya.

Saat ini, dirinya tidak perlu menyirami satu per satu pohon karena sudah menggunakan sistem otomatis yang lebih efisien.

Senada, Subagyono, Ketua RW 10 mengucapkan terima kasih atas bantuan sumur artesis yang diberikan Pemerintah dan Bank Jateng.

“Kalau yang daerah utara itu tidak ada sumber air karena banyak batunya. Setelah ada sumur artesis ini, Alhamdulillah bisa mencukupi satu RW dengan 3 RT berjumlah 181 KK,” ujar Subagyono.

Ia menyebut jika warga sekitar awalnya sangat prihatin lantaran kesulitan mendapatkan air bersih.

“Sebelumnya, untuk RT 1 dan 3 kesulitan air, kami prihatin, untuk dapat air harus mengambil dan menyalurkan ke warga RT 2. Sekarang Alhamdulillah tercukupi, dan air disini bagus tidak ada kandungan kapurnya,” terang dia.

Hery Priyono