Pelatih pengganti Persiku Awaluddin saat sesi preskon. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Persiku kembali gagal meraih kemenangan saat menjamu Bhayangkara Presisi di lanjutan Pegadaian Liga 2 tahun 2024. Bermain di stadion Wergu Wetan, Sabtu (12/10), kedua tim hanya bermain imbang tanpa gol.

Laga tersebut juga menjadi awal yang berat bagi Awaluddin, pelatih pengganti Persiku seusai mundurnya pelatih Sudirman. Melawan Bhayangkara yang bermaterikan pemain lengkap saat masih di kasta Liga 1, tentu menjadi tantangan sendiri.

Namun, di laga tersebut Awaluddin justru mengambil langkah berani dengan menurunkan pemain-pemain muda. Tri Hartanto dan Jehan Pahlevi yang biasanya menjadi penghangat bangku cadangan di era pelatih Sudirman, diturunkan jadi starter. Keduanya diplot membantu Renshi untuk memperkuat lini tengah.

Sementara di lini belakang, duet Jajang Mulyana dan Reinaldo masih diandalkan. Sedangkan di lini depan, Awaluddin memasang dua striker yakni Roony Mazza dan Antoni Putro Nugroho.

Mengawali pertandingan, Bhayangkara yang jauh lebih diunggulkan, langsung bermain menekan. Berbekal pemain yang berpengalaman di Liga 1, Bhayangkara beberapa kali menciptakan peluang berbahaya

Menit 15, Bhayangkara memiliki peluang melalui Sani Rizki yang berhasil lolos dari jebakan offside. Namun, kiper Persiku Lutfi Masrohan sukses menghalau bola sebelum Sani mampu melepaskan tembakan.

Di menit 19, Bhayangkara kembali memperoleh peluang berbahaya setelah serangan balik cepatnya membuat Muhammad Hargiyanto lepas dari kawalan pemain belakang.

Namun bola liar yang bergulir di depan gawang, berhasil dihalau dengan baik oleh barisan pertahanan Persiku.

Berselang empat menit kemudian Martin Meyer juga nyaris membuat ancaman usai menerima umpan panjang dari Hargiyanto.Sayangnya kontrol bolanya kurang sempurna sehingga Lutfi mampu mengamankan bola dengan baik.

Di menit 25, Persiku memperoleh kesempatan melalui tendangan bebas sekitar dua meter dari kotak penalti. Sayang, sepakan Ronni Mazza hanya melambung tipis di atas mistar gawang Awan Seto.

Peluang berbahaya juga berhasil diciptakan Bhayangkara di menit 33 saat sundulan Leonardo da Silva yang memanfaatkan sepak pojok hanya membentur mistar gawang.

Pada menit 42, sebuah transisi menyerang cepat dilakukan Bhayangkara di sisi kiri. Sundulan Arif Satria memanfaatkan crossing Franky Misa juga hanya lemah dan mudah ditangkap Lutfi.

Semenit kemudian, Persiku membalas dengan sebuah serangan cepat. Namun, tendangan Jehan Pahlevi pun tak mampu menembus peniagaan Awan Seto di bawah mistar gawang.

Di menit injury time babak pertama, peluang emas diperoleh Ronny Mazza. Memanfaatkan kemelut hasil tendangan bebas, Ronny yang memperoleh bola liar di depan gawang. Sayang sontekan lemahnya berhasil diamankan pen gagal memaksimalkan peluang.

Hasil imbang tanpa gol pun bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, laga masih berlangsung ketat. Persiku yang semakin percaya diri, mencoba mendominasi permainan. Beberapa kali tekanan dilakukan, namun sayangnya passing kunci di sepertiga akhir lapangan, tidak berjalan maksimal sehingga tidak membuat ancaman berarti ke gawang Bhayangkara.

Bhayangkara yang mengalami kebuntuan berusaha meningkatkan determisasi serangan dengan memasukkan mantan striker timnas Ilija Spasojevic menggantikan Wahyu Suboseto.

Di kubu Persiku, kontra strategi juga dilakukan dengan memasukkan Haryanto Panto menggantikan Pahlevi untuk membuat trisula di lini serang.

Situasi tersebut membuat laga semakin menarik. Intensi serangan Persiku ke lini pertahanan Bhayangkara semakin bertambah. Namun sayangnya, beberapa peluang yang sempat diciptakan tak mampu memberikan ancaman berarti.

Memasuki sepuluh menit terakhir pertandingan, Bhayangkara memiliki peluang matang saat tendangan da Silva langsung mengarah ke gawang Persiku. Beruntung Lutfi masih cukup sigap menghadang bola.

Tak mau kalah, penjaga gawang Awan Seto juga menunjukkan kepiawaiannya saat menggagalkan peluang berbahaya Persiku di menit 84. Berawal dari serangan cepat, Candra Kito berhasil menerobos ke lini pertahanan Bhayangkara. Sayangnya sontekan kerasnya berhasil diblok Awan Seto.

Kedudukan tanpa gol tersebut bertahan hingga wasit membunyikan peluit akhir pertandingan.

Tambahan satu poin tersebut tidak membuat Persiku beranjak dari peringkat 6 papan klasemen sementara grup 2. Macan Murianbaru mengemas 6 poin dari satu kemenangan, tiga seri dan satu kali kekalahan.

Sementara, Bhayangkara FC juga gagal menipiskan jarak dengan sang pemuncaj klasemen Persijap Jepara.

Usai pertandingan, Pelatih Persiku Awaluddin tidak terlalu bergembira dengan hasil seri tersebut. Menurutnya, Bhayangkara memiliki lini belakang yang tangguh sehingga sulit ditembus.

Di sisi lain, Awaluddin juga mengaku lini depannya masih belum maksimal. Ronny Mazza sebagai striker asing yang direkrut belum memberikan kontribusi sebagaimana diharapkan.

“Kami akan coba perbaiki tim ini untuk bisa lebih baik di pertandingan berikutnya. Soal Ronny Mazza, kami sudah memberikan latihan finishing, tapi mudah-mudahan di pertandingan berikutnya bisa lebih baik lagi,”tukasnya.

Ali Bustomi