Pohon lapuk di pinggir jalan provinsi, Kecamatan Kedungtuban, Senin 7 Oktober  2024.Foto: Kudnadi Saputro Blora
𝗕𝗟𝗢𝗥𝗔 (SUARABARU.ID) — Di pinggir di sepanjang jalan provinsi, antara Cepu-Singget, banyak pohon rapuh, tepatnya di wilayah Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora Jawa Tengah, membuat warga was-was.
Pohon-pohon tersebut dalam kondisi kering dan tidak lagi mempunyai daun, sehingga rawan tumbang, apalagi akhir – akhir ini sudah  memasuki musim hujan,  yang disertai angin kencang.
Pada kesempatan itu, Kades Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Sri Lestari Indajani menyampaikan bahwa Pemdes Ngraho sudah pernah bersurat ke Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Satpol PP Kabupaten Blora, namun hanya disurvei dan belum ditindaklanjuti.
“Kami sudah bersurat ke dinas terkait sejak awal tahun. Belum lama ini ada mobil sedan yang tertimpa ranting pohon. Berharap dinas terkait segera ambil langkah menebang pohon yang rawan tumbang dan mentrabas ranting-ranting pohon yang kering. Apalagi disitu juga terdapat sekolahan. Kami khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Sri Lestari,  Senin (7/10/2024).
Lokasi yang disurvei mulai, lanjut Sri Lestari Indajani, dari pertigaan lampu merah Ngraho ke timur sampai dengan batas desa ada sekitar 145 pohon.
“Padahal akhir-akhir ini sering terjadi pohon tumbang,” ujar Kades Ngraho.
Pada akhir September dan awal Oktober 2024, TRC BPBD Blora dibantu relawan gabungan sudah pernah  mengevakuasi 4 pohon tumbang di wilayah Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, imbuh Kades Ngraho.
“Pohon tersebut berjenis angsana, randualas dan trembesi,” kata Kades Ngraho.
Menurut anggota TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri menjelaskan bahwa saat ini ada sekitar 8 pohon di wilayah desa Ngraho yang rawan roboh.
“Kami khawatir jika tidak segera ditebang, pohon-pohon yang rapuh dan sudah tidak berdaun tersebut akan roboh ke jalan. Apalagi saat ini memasuki musim hujan yang disertai dengan angin kencang,” tandas anggota TRC BPBD Blora.
Kudnadi Saputro