NUSAKAMBANGAN (SUARABARU.ID) – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Hukum dan HAM, Razilu menutup Program Magang dan Satriya Sancaya Karyadhika Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 55, Kamis (3/10/2024).
Rangkaian kegiatan penutupan berlangsung di Pantai Komando Permisan Nusakambangan. Program ini telah berlangsung selama 112 hari, mulai dari tanggal 14 Juni sampai dengan 3 Oktober 2024.
Dengan jumlah peserta sebanyak 334 orang, terdiri dari 98 taruna pada Program Studi Manajemen Pemasyarakatan, 131 taruna pada Program Studi Teknik Pemasyarakatan dan 105 taruna pada Program Studi Bimbingan Kemasyarakatan.
Razilu menegaskan, program ini bukan sekedar formalitas dan bagian dari proses akademik semata. Lebih dari itu, Magang dan Satriya Sancaya Karyadhika merupakan langkah awal untuk menjadi Kader Pemimpin Pemasyarakatan yang profesional dan berintegritas.
“Melainkan gerbang awal bagi kalian untuk mengabdikan diri sebagai insan Pemasyarakatan yang unggul, tangguh dan berintegritas tinggi,” tegas Razilu.
“Di sinilah kalian di tempa dan dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja yang penuh dengan tantangan khususnya dalam sistem Pemasyarakatan yang menuntut kecermatan, dedikasi dan moral yang kuat. Pemilihan Pulau Nusakambangan sebagai lokasi magang tentu bukan tanpa alasan. Nusakambangan memberikan capture nyata dan kompleksitas dunia pemasyarakatan,” ungkapnya.
Razilu berharap, program ini akan membentuk karakter taruna menjadi petugas yang tangguh dan siap ditempatkan di manapun. Magang dan Satriya Sancaya Karyadhika, kata Razilu, menjadi media belajar, bukan hanya dari sisi teknis tetapi juga memahami makna pengabdian sejati.
“Jadikan pengalaman ini sebagai bekal untuk menjadi petugas yang berkompeten, berwawasan luas serta memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam. Karena kalian akan menghadapi manusia yang sedang bermasalah dengan hukum, yang perlu dilayani dengan penuh kecintaan dan sukacita,” tambahnya.
Razilu juga berharap para taruna akan menjadi individu yang disiplin responsif dan cekatan. “Kalian adalah garda terdepan dalam menjalankan tugas-tugas pembinaan dan pengawasan di Lapas dan Rutan,” ujarnya.
“Kalian juga akan menjadi penggerak utama dalam pembimbingan dan reintegrasi sosial di Bapas. Oleh karena itu harus mengembangkan 4 jenis kompetensi atau empat jenis kecerdasan, yakni kecerdasan fisik, intelektual, emosional, dan spritual,” imbuhnya.
Hadir Pimpinan Tinggi Pratama pada BPSDM Kumham, Pimpinan Tinggi Pratama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah Tejo Harwanto yang diwakili Pelaksana Harian, Kadiyono, Kepala Divisi Administrasi, Anton Edward Wardhana dan Kepala UPT se Nusakambangan dan Eks Karesidenan Banyumas.
Ning S