Oleh karenanya, perlu adanya peningkatan kualitas perusahaan agar memberikan manfaat bagi semua. Peningkatan tersebut dapat dimulai dari memaksimalkan nilai perusahaan, menjaga keberlanjutan jangka panjang, dan reformasi kualitas sumber daya manusia.

“BUMD harus dikelola oleh individu yang kompeten, profesional, mampu membawa perubahan positif, dan berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik,” katanya.

Nana menekankan beberapa hal penting dalam pengelolaan BUMD. Antara lain memastikan tidak ada benturan kepentingan pada pengelolaan BUMD, tata kelola dijalankan dengan baik dan benar sesuai aturan, menjalankan sinergi visi dan misi BUMD dengan pemerintah daerah,  berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian daerah, dan maksimal memberikan deviden optimal.

“Saya harap komisaris dan direksi yang terpilih harus mampu membawa BUMD menjadi perusahaan yang sehat secara finansial, inovatif dalam layanan dan produk, dan mampu menjaga akuntabilitas serta transparansi perusahaan. Juga menerapkan prinsip good corporate governance,” jelasnya.

Sebagai informasi, dalam kegiatan sesi wawancara ini merupakan tahapan akhir seleksi calon anggota komisaris dan direksi pada lima BUMD Provinsi Jawa Tengah. Seleksi tahap akhir itu diikuti oleh 10 calon anggota komisaris dan 8 calon anggota direksi.

Adapun kelima BUMD tersebut adalah PT PRPP yang bergerak pada sektor pariwisata dan MICE; PT SPJT bergerak pada sektor infrastruktur; PT JPEN bergerak pada bidang migas, energi terbarukan, dan mineral; PT TUJT bergerak pada bidang air bersih; dan PT JTAB bergerak pada sektor pertanian dan pangan.

wied