blank
Juru kunci Pager Jawa Kiai Sobirin di Desa Kalibening, Karanggayam, menerima rombongan napak tilas FKPPAI Kebumen,, Sabtu 14/9.(Foto:SB/FKPPAI Kbm)

Sampai di kediaman Juru Kunci Pagar Jawa Kiai Sobirin, telah menyuguhi ala kadar sembari rehat sejenak. Rombongan selanjutnya meninggalkan kendaraan dan berjalan kaki menuju lokasi Pager Jawa.

Petualangan dimulai, dengan terik matahari yang mulai memudar karena waktu sudah menunjukkan Pukul 15.00, pendakian menyusuri jalan setapak serasa begitu manantang bagi rombongan.

Sambil berjalan, di antara mereka terus membayangkan begitu hebatnya leluhur orang Jawa. Hingga ada tempat di tempat yang begitu sulit medannya dan jauh dari jangkauan, namun ada yang bisa bertahan hidup di sana. Tentu ini memerlukan kesabaran luar biasa dan laku prihatin orang Jawa.

Perjalanan berhenti beberapa kali karena dimaklumi peserta mengalami kelelahan dan perlu istirahat sejenak. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam naik, akhirnya tim sampai di puncak bukit, di situ udara mulai terasa sejuk, dingin dan nuansa mistis sangat kental.

Sampai di pintu gaib gapura, Ki Setyo bareng juru Kunci melakukan ritual kula nuwun atau dhodhog kori. Setelah mengantarkan rombongan sampai pintu gapura, juru kunci pamit untuk turun.

“Perjalanan masih kami teruskan naik ke atas di posisi yang lebih tinggi karena di situlah letak Makam Adipati Suwarno, Petilasan Empu Supo dan Pesanggrahan atau Kedaton Dewi Rara Kemuning,” terang Ki Setyo Budi yang juga dalang dan mantan kades di Kecamatan Buluspesantren itu.

Setelah sampai di lokasi, Ki Setyo dan rombongan terdiri dari Ki Sugeng Kidung Pamungkas, Ki Akmad Riyadi, Rama Kiai Nurudin, Ki Tiyar, Ki Ahmad Munawir, Ki Eko dan sebagian berada di luar bangunan makam berbentuk rumah limasan, melakukan ritual kirim doa yang diimami oleh Kiai Nurudin.

Setelah acara selesai rombongan beristirahat dan tidak lama sekitar pukul 19.00 Suhu Agnan datang menyusul bergabung dengan tim yang lain dan menginap di Puncak Pagar Jawa untuk olah rasa dan olah batin pada waktu malam hari.

Mereka mengaku mendapatakan banyak hal secara spiritual. Ki Setyo mengaku memperoleh petunjuk kata-kata yang dapat dijadikan Slogan FKPPAI DPC Kebumen, yaitu “Hangusada Raga Andhangir Rasa, Ngudi Darma Laku Utama Pan Pineksa”.

Pada Minggu (15/9) Pukul 05.00 tim sudah siap menyambut sang mentari pagi dengan menuju puncak sebelah timur. Mereka  langsung  melihat terbitnya sang surya di pagi hari di ufuk timur dengan indahnya panorama perbukitan Kebumen sisi utara.

Bukit Pager Jawa Kalibening, Kebumen, bisa berkembang menjadi wisata ziarah, khususnya bagi kalangan tertentu. Karena memang ada daya tarik sejarah dan nuansa wingit yang menarik bagi mereka yang meyukai tempat seperti ini.

Komper Wardopo