JEPARA (SUARABARU.ID) – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Jepara terus mengupayakan pembinaan atlet-atlet disabilitas sejak usia dini. Melalui pelatihan terarah, NPCI menargetkan generasi atlet unggul dari kalangan pelajar.
Ketua NPCI Kabupaten Jepara Asrori, menegaskan pentingnya menyiapkan bibit-bibit potensial lewat program pelatihan yang digelar secara rutin. “Kami fokus menjaring pelajar untuk dilatih secara intensif,” ujar Asrori.
NPCI Jepara, lanjutnya, telah berhasil mengirimkan Tiga atlet muda berbakat diantaranya Fannie Alicha Elisaveta, atlet bulutangkis dari MIN 2 Jepara, Ataya Fikri Rizkullah, atlet tenis meja dari MTs Nurul Islam Kriyan, dan Prastiani Tirta Prastiwi, atletik lulusan SPMN 2 Kedung Jepara.
Selain itu, Andre Rismadian atlit bulutangkis asal Bangsri dan Miftahul Jamil atlet tenismeja asal Tegal sambi, disebut memiliki potensi besar untuk berprestasi di tingkat lebih tinggi.
Lebih lanjut, NPCI Jepara memiliki dua rencana utama dalam pengembangan atlet. Pertama, jangka pendek yang berfokus pada pembinaan atlet untuk masuk ke Pelatda Jateng.
Kedua, jangka panjang yang meliputi pelatihan rutin setiap sore, terbuka bagi seluruh masyarakat disabilitas di Jepara. “Banyak pelajar disabilitas yang memiliki potensi. Namun, masih enggan bersosialisasi,” tambah Asrori.
Menurutnya, dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat dibutuhkan agar para calon atlet dapat difasilitasi dan berkembang.
Setiap pekan, NPCI menggelar latihan rutin dari Senin hingga Sabtu pukul 15.00. Semua fasilitas disediakan secara gratis. Adapun cabang renang, latihan berlangsung di Jepara Olympic Pool, kompleks Stadion Gelora Bumi Kartini. Atletik digelar di SMP Negeri 3 Jepara. Sedangkan cabang tenis meja dilakukan di Tapal Kuda Tegalsambi dan Sukosono.
Dengan fasilitas dan pelatih yang sudah dipersiapkan, Asrori menegaskan bahwa NPCI Jepara optimis mencetak atlet-atlet berprestasi untuk masa depan.