Dia menambahkan, Muhammadiyah dan PDI Perjuangan telah bersama-sama berkontribusi dalam Sejarah Indonesia. “Bahkan, ada beberapa calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan berasal dari Muhammadiyah. Antara lain, Rober Christanto untuk calon bupati Karanganyar, dr Bugar Wijiseno cabup Banjarnegara” kata dia.

Pada kesempatan itu, Agustin memaparkan visi-misi untuk Kota Semarang mendatang, yakni Kota Semarang sebagai pusat perekonomian yang maju, berkeadilan sosial, Lestari, inklusif dan berdaya saing.

Untuk mewujudkan cita-cita tesebut dibutuhkan peran serta seluruh elemen dan semua pihak. “Karena itulah, kami mengusung tagline Semarang Bersatu, Semarang Semakin Hebat,” kata dia.

Fahrur Rozi menegaskan, PD Muhammadiyah siap menjadi mitra kritis bagi pemerintahan baru. “Sebagai mitra kritis, kami akan selalu memperhatikan proses kebijakan dan Pembangunan serta siap memberikan kritik yang konstruktif ,” kata dia.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat dan gayeng, mengemuka beberapa isu prioritas seperti persoalan pendidikan, distribusi dan kesetaraan layanan pendidikan, kesehatan, dan Pembangunan sosial.

Menjawab tantangan tersebut, Agustin menegaskan bahwa kepemimpinannya akan tetap berkomitmen untuk kesejahteraan masyarakat. “Pendapatan daerah harus dikembalikan semaksimal mungkin kepada masyarakat, dengan demikian akan mengurangi beban pembiayaan yang selama ini dikeluarkan masyarakat untuk akses layanan public,” tuturnya.

Sebagai contoh, pasangan calon berencana agar seluruh siswa warga Kota Semarang dapat bersekolah gratis di manapun sekolah yang diinginkan.

wied