SEMARANG (SUARABARU.ID)– Alumnus Universitas Semarang (USM), yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Trenggalek, Dr H Emil Elestianto Dardak SPWK MSc PhD mengatakan, melihat perkembangan dan prestasi yang luar biasa ini, boleh dibilang USM itu adalah Universitas Sangat Menyala. Kualitas dosen di USM dinilainya sangat baik.
Hal itu seperti yang disampaikan dalam kegiatan Pengenalan Akademik dan Kegiatan Mahasiswa (Pakem), mahasiswa baru USM 2024, di Gelora Prof Sudarto SH, Sabtu (7/9/2024).
Hadir dalam kegiatan itu di antaranya, Ketua Dewan Penyantun USM, Prof Dr Mohammad Mahfud MD SH SU MIP, Anggota Dewan Penyantun USM Dr Hendarman Supandji SH CN dan Sigit Pramono SE MBA, para Anggota Dewan Penasihat USM Dr Ir Agus Indarjo MPhil dan Prof Dr Ir V Priyo Bintoro MAg.
BACA JUGA: Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia
Selain itu juga, ada Anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Hj Kesi Widjajanti SE MM, segenap jajaran Yayasan Alumni Undip, Rektor USM Dr Supari ST MT, Ketua Senat Prof Dr Hardani Widhiastuti MM Psikolog, para Wakil Rektor USM, Sekretaris Universitas, dekan, wakil dekan, hingga Direktur Pascasarjana.
Seperti diketahui, meskipun memiliki banyak gelar, Emil justru mengambil kuliah di Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik USM. Hal ini dikarenakan, dalam perjalanan kariernya, lebih banyak mengerjakan urusan perencanaan kota hingga desa. Sehingga untuk menyalurkan ilmu yang dimiliki, harus mempunyai kualifikasi itu dengan kuliah di USM.
”Jalan hidup kita tidak bisa ditebak. Dulu saya tidak punya cita-cita menjadi wakil gubernur. Tapi jalan hidup mengantarkan saya ke sana. Hidup itu penuh dengan perubahan, hidup penuh dengan dinamika. Ada yang linier dan ada mungkin yang tidak linier. Ini realita yang kita hadapi. Ini yang disebut sebagai konsep karier masa depan yang lebih fleksibel,” ucap Emil.
BACA JUGA: Mahasiswa Magister Hukum USM Dilantik Wali Kota sebagai Dewan Pengawas PDAM
Anggota Dewan Penyantun USM itu juga berpesan, agar mahasiswa melek terhadap teknologi. Dimana saat ini manusia dihadapkan pada tantangan Artificial Intelligence (AI), salah satunya, Chat GPT 4.0, yang merupakan versi terbaru keluar di tahun ini, dan memiliki kemampuan analitikal dengan mengerjakan dalam waktu kurang dari satu menit.
”Kita wajar takut, karena artinya kerjaan kita bisa diambil mereka. Tapi kita juga seharusnya senang, kalau justru teknologi ini membantu kita untuk lebih produktif. Bahkan saya mulai khawatir, karena Elon Musk yang tadinya mewanti-wanti risiko AI, katanya mau mengembangkan AI yang lebih canggih dibanding Chat GPT. Inilah yang harus kalian lakukan untuk melek terhadap hal-hal yang seperti ini,” jelasnya.
Emil mengaku, telah mendapatkan banyak pelajaran, baik secara teori maupun hal-hal baru dari dosen-dosen USM, meskipun dirinya saat ini tengah memimpin organisasi internasional di bidang permukiman.
BACA JUGA: 3.540 Mahasiswa Baru USM Ikuti Pakem
”Jadi jangan khawatir dan takut, adik-adik sudah berada di kampus yang tepat, untuk masa depan yang lebih baik. Saya berpesan, apa yang dipelajari hari ini memang penting secara bidang ilmu, tapi kerangka berpikirnya jangan terlewat,” jelasnya.
Dia membeberkan sesuai dengan pengalamannya, yang dicari para pemberi kerja adalah kompetensi, kemampuan memecah masalah, keberanian mengambil risiko, hingga kemampuan berkomunikasi. Dimana hal inilah yang menjadi pembeda antara satu dengan yang lain.
”Oleh karena itu, di organisasilah kalian akan belajar untuk mengasah kepemimpinan, bekerja tim, berkomunikasi. Hal-hal seperti ini tidak selesai hanya dengan membaca buku, tapi dengan dilakoni, dijalani,” tegas Emil Dardak.
Riyan