Momen peluncuran buku cerita anak dwibahasa dan ensiklopedia bahasa dan sastra di Jateng (27/8/2024). Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) hari ini meluncurkan buku cerita anak Dwibahasa Jawa-Indonesia dan Ensiklopedia Bahasa dan Sastra di Jawa Tengah, Selasa (27/8/2024).

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr Syarifuddin menyebut, peluncuran ini bertujuan untuk menambah literasi pada anak. “Kami memiliki visi misi menterjemahkan tiga program prioritas, yakni literasi, perlindungan bahasa daerah atau revitalisasi, dan internasionalisasi Bahasa Indonesia,” ungkap Syarifuddin.

Menurutnya, peluncuran ini beriringan dengan program lainnya, yakni program literasi dan penguatan bahasa daerah, yaitu penerjemahan di bawah program prioritas penginternasionalan Bahasa Indonesia.

Kepala BBPJT, Dr Syarifuddin launching 100 buku cerita anak dwibahasa ditandai dengan pemukulan gong (27/8/2024). Foto: Ning S

Peluncuran buku ini adalah tahun ketiga sejak 2022 lalu. Dimana tahun 2022 ada 56 buku, 2023 ada 216 buku dan tahun ini ada 430 buku yang dikurasi. “Dari 430 buku terpilih 100 buku

Dikatakan, ada peningkatan peserta dari 260 peserta tahun lalu, yang mana pada tahun ini ada 430 peserta. Para peserta berasal dari komunitas yang dikirimkan ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Kemudian dikurasi menjadi 100 buku terpilih yang ditulis oleh 49 penulis.

Peluncuran buku ini memberikan kesempatan bagi para penulis. Hasil dari para penulis yang berisi cerita rakyat menggunakan dua bahasa, Bahasa Jawa sebagai sumbernya dan Indonesia sebagai bahasa sasaran. “Sehingga ini menjadi bahan bacaan literasi,” tuturnya.

“Karena penguatan dari literasi bahasa berasal dari membaca dan menulis. Selain berbicara dan menyimak. Ke depannya dapat menjadi penguatan dalam berpikir ilmiah,” jelasnya.

“Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah membangun budaya literasi. Budaya literasi inilah menjadi pondasi intelektualitas. Dengan sumber daya manusia yang kuat itu adalah literasinya, peluncuran buku inilah menginformasikan produk yang menambah literasi,” terangnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa stakeholder yang ada di Jawa Tengah, seperti Udinus, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, BRIN, dan beberapa komunitas.

“Tujuannya untuk memperkaya dan mempermudah para penutur muda mengucapkan kosa kata dalam Bahasa Jawa. Karena bahasa ibu kita berperan aktif utama dalam penentuan pola berpikir dan berbicara,” katanya.

Syarifuddin menambahkan, sasaran peluncuran buku cerita anak ini menyasar pada usia 6 – 8 tahun. Sedangkan Ensiklopedia Bahasa dan Sastra di Jawa Tengah menyasar masyarakat umum.

Ning S