JEPARA (SUARABARU.ID) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) angkatan ke-XVII belum lama ini melaksanakan Program TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), di Desa Menawan dengan TPS3R Pager Bumi. “Kami sejak awal penerjunan ke lokasi sudah langsung terlibat aktif dalam pengolahan sampah secara bergantian mulai dari pengambilan sampah, pemilahan, pencacahan, hingga pengolahan menjadi kompos,” ujar Rudy Setyawan koordinator mahasiswa desa (Kormades) Desa Menawan.

Rudy Setyawan meyampaikan kegiatan di TPS 3R Pager Bumi ini merupakan program desa yang kami bantu dalam pengolahan dan pengelolaannya. “Sampah kompos sebagai hasil pengolahan sampah ini dikirim ke BUMDES dan dijual,” tambahnya lagi.   terkait pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Desa Menawan telah lama dikenal sebagai desa yang aktif dalam mengelola sampah melalui program TPS 3R dan kehadiran mahasiswa KKN diharapkan dapat memperkuat upaya ini.

Kegiatan harian yang dilakukan di TPS 3R Pager Bumi mencakup serangkaian proses yang dimulai dengan pengambilan sampah dari berbagai titik di Desa Menawan yang telah dijadwalkan. Sampah-sampah ini dikumpulkan dari rumah-rumah warga, yang kemudian diangkut ke TPS menggunakan kendaraan operasional. Mahasiswa KKN bekerja sama dengan petugas TPS terkait pembagian pengambilan dan pemilahan. Sebagian mahasiswa KKN yang bertugas dibagi menjadi 2-3 untuk mengambil sampah dari berbagai titik bersama petugas TPS dengan akomodasi Viar dan mobil pick up dan pemilah sampah.

Setelah sampah tiba di TPS, proses pemilahan menjadi langkah penting berikutnya. Sampah dipisahkan berdasarkan kategori organik dan anorganik. Pemilahan ini dilakukan dengan teliti untuk memastikan bahwa sampah organik dapat langsung diproses menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti plastik, kaca, dan logam dapat didaur ulang, bahkan dijual ke pengepul atau diolah lebih lanjut.

Tahap selanjutnya adalah pencacahan sampah organik. Sampah organik yang telah dipilah kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah yang tersedia di TPS. “Proses ini bertujuan untuk mempercepat dekomposisi bahan organik, sehingga lebih mudah diolah menjadi kompos,” jelas Rudi.

Pengolahan sampah organik menjadi kompos merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan di TPS 3R Pager Bumi. Sampah organik yang telah dicacah kemudian dicampur dengan bahan-bahan pendukung lainnyauntuk mempercepat proses pengomposan. “Proses ini memakan waktu beberapa minggu hingga sampah organik benar-benar terurai menjadi kompos yang siap digunakan,” kata Rudy. Kompos yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh warga desa untuk kebutuhan pertanian dan penghijauan serta dipasarkan di BUMDES .

Sementara itu, Manoto Ketua TPS3R Pager Bumi mengapresiasi kerja keras tim KKN Unisnu. “Jarang sekali ada yang mau ditempatkan di TPS, orang lain bahkan warga daerah sini belum tentu ada yang mau turun ke sampah langsung, saya sangat apresiasi kakak-kakak KKN ini karena turut membantu dan memberikan contoh kepada warga, ucapnya.

Mengetahui hal ini, Aan Widiyono dosen pembimbing lapangan (dpl) KKN Unisnu mengaku bangga atas totalitas yang dikerjakan oleh mahasiswa KKN Unisnu di Desa Menawan. “Mahasiswa KKN telah melaksanakan kegiatan pengabdian dengan baik melalui usahanya menciptakan desa bersih dan menawan, sesuai Namanya Desa Menawan,” ucapnya. Kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dan menginspirasi anak muda untuk peduli terhadap lingkungan, pungkasnya.

Ua/Indah Noviani-KKN Unisnu Desa Menawan