blank
Wakil Wali Kota KH M Mansyur meluncurkan pilot project Sistem Pelayanan Angkutan Terintegrasi (SEPAKAT) guna mewujudkan angkutan umum yang berkualitas di Kota Magelang. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dinas Perhubungan Kota Magelang meluncurkan pilot project Sistem Pelayanan Angkutan Terintegrasi (SEPAKAT) guna mewujudkan angkutan umum yang berkualitas.

Peluncuran dilakukan Wakil Wali Kota Magelang KH M Mansyur di Terminal Tipe C Magersari, Selasa (20/8). Kegiatan itu dihadiri Sekretaris Daerah Kota Magelang Hamzah Kholifi, perwakilan organisasi awak angkutan dan tamu undangan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi menjelaskan, angkutan perkotaan di Kota Magelang menghadapi berbagai macam permasalahan. Di antaranya, belum adanya manajemen yang baik guna mengukur kinerja angkutan. Salah satunya, belum adanya data base pola jaringan trayek.

Menurutnya, seharusnya angkutan umum perkotaan mampu memberikan kinerja maksimal, yang dapat dicapai dengan peningkatan kinerja angkutan umum perkotaan saat ini dengan sistem transportasi umum yang lebih modern dan kekinian, melalui sistem teknologi yang baik.

“SEPAKAT merupakan pengembangan sistem informasi manajemen angkutan jalan yang sudah ada. Kemudian, ditambahkan fitur atau modul yang dapat memantau sirkulasi pergerakan angkutan umum perkotaan secara aktual melalui ruang kendali Command Center (CC) Room,” jelasnya.

Adapun ruang kendali atau CC Room berada di lantai 2 gedung Terminal Tipe C Magersari.

Adanya SEPAKAT diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum, sehingga terwujud sistem transportasi yang baik, ramah lingkungan dan sesuai dengan standar pelayanan minimal di Kota Magelang.

Wakil Wali Kota Magelang, KH M Mansyur mengatakan, Kota Magelang merupakan kota pendukung Kawasan Strategis Pembangunan Nasional (KSPN) Borobudur. Tentu saja salah satu komponen untuk mendukung KSPN adalah sistem transportasi publik yang efisien, aman dan ramah lingkungan.

Di sisi lain, lanjut Kyai Mansyur, tantangan di sektor transportasi semakin kompleks, pertumbuhan penduduk yang pesat, peningkatan jumlah kendaraan pribadi dan kebutuhan akan mobilitas yang cepat dan nyaman.

“Maka kita dituntut untuk harus berpikir kreatif dan inovatif dalam menghadapi kondisi ini. Mengintegrasikan moda transportasi jadi kunci untuk memastikan warga dapat mencapai tujuannya dengan mudah dan efisien. Kami menyambut baik dan sangat mendukung inovasi SEPAKAT ini,” ujar Pengasuh Ponpes Sirojul Huda, Wates, Magelang itu.

Pihaknya berharap, SEPAKAT dapat mempermudah dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Magelang. Kyai Mansyur juga mengajak semua pihak untuk mendorong pengembangan dan inovasi sistem transportasi publik di Kota Magelang.

Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan Kota Magelang, Petrus Chanel memaparkan, pada tahun 2024 ini direncanakan Pilot Project Tahap I meliputi Ruang Kendali atau CC Angkutan Terintegrasi dan Tracking atau pemantau kendaraan angkutan. Kedepannya, akan dilakukan juga perhitungan (counting) jumlah penumpang.

Selanjutnya, pada tahun 2025, direncanakan Pilot Project Tahap II yaitu peningkatan aksesibilitas angkutan perkotaan dan Tahun 2026 ditargetkan penerapan angkutan terintegrasi dengan konsep angkutan perkotaan sebagai pendukung KSPN Borobudur.

“Untuk sementara ini pilot project baru 5 unit angkutan umum yang kita batasi umurnya, di bawah 10 tahun. Yaitu jalur 4 (2 unit), jalur 1, jalur 6 dan jalur 10. Ke depan kita evaluasi dan monitoring,” imbuh Petrus.

Dengan SEPAKAT ini, ke depan diharapkan masyarakat lebih mudah memonitoring keberadaan angkutan umum saat hendak menggunakannya. Caranya dengan memindai barcode yang ada di halte-halte.

Darsono, Kepala Koperasi Pengusaha Angkutan Kota (Kopata) Magelang menyambut baik dan mendukung SEPAKAT ini. Dia mengaku inovasi ini dapat membantu pengusaha mengetahui kinerja angkutan yg dimilikinya.

“Harapannya ke depan angkutan umum di Kota Magelang semakin andal dan berkualitas, sehingga masyarakat dapat merasa aman nyaman, serta pengusaha bisa berjaya kembali dengan masyarakat beralih menggunakan angkutan umum,” harapnya. (prokompimkotamgl)