WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dalam dua hari terakhir ini, di Kabupaten Wonogiri telah terjadi dua kali musibah kebakaran yang sumbernya dari api pembakaran sampah. Dampaknya meludeskan kandang ternak dan membakar lahan tepi hutan.
Kasatpol-PP Kabupaten Wonogiri, Joko Susilo dan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Joko Prayitno melalui Koordinator Lapangan Sriyanto Kembo, menyatakan, kebakaran lahan tepi hutan berlangsung Senin (19/8/24). Lokasinya di kawasan Gunung Gadung RT 01/RW 08, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, berdekatan dengan pemukiman warga dan areal Alas (Hutan) Ketu.
Begitu mendapatkan kontak permohonan bantuan pemadaman, Markas Damkar Pemkab Wonogiri langsung mengirimkan Regu-3 Pimpinan Komandan Regu (Danru) Ndaru Setyo Pamungkas ke lokasi.
Sebelumnya, Minggu sore (18/8/24), Tim Fireman dari Damkar Pemkab Wonogiri memberikan bantuan pemadaman kebakaran kandang ternak di Dusun Mloko, Desa Ngrompak, Kecamatan Jatisrono (sekitar 30 Kilometer arah timur Ibukota Kabupaten Wonogiri).
Ditinggal Pergi
Kandang ternak yang terbakar adalah milik Sutarmo (40), di Dusun Mloko RT 3/RW 1 Desa Ngrompak, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri.
Kronologi kejadiannya, diawali sekira Pukul 15.45, Sutarmo membakar sampah daun bambu kering dan kotoran sapi di belakang kandang lalu ditinggal pergi. Sekira Pukul 16.30 tetangga dikagetkan oleh suara ledakan dari rumpun bambu. Setelah ditengok, ternyata terjadi kebakaran pada rumpun bambu dan meluas ke kandang ternak.
Para tetangga berdatangan ingin membantu pemadaman, tapi terkendala di lokais tidak tersedia air. Musibah kebakaran ini, kemudian diberitahukan ke pemilik kandang dan ke Pamong Desa Ngrompak. Untuk selanjutnya diteruskan ke Polsek Jatisrono dan meminta bantuan pemadaman dari Damkar Pemkab Wonogiri.
Tim Damkar yang datang ke lokasi, langsung memberikan tindakan pemadaman dengan dibantu personel dari Polsek dan Koramil-14 Jatisrono, Perangkat Desa dan warga masyarakat. Proses pemadaman berlangsung sampai Pukul 17.45.
Pihak Damnkar Pemkab Wonogiri, mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memperlakukan api. Jangan menbakar sampah secara sembarangan. Bila membakar sampah, hendaknya ditunggui dan diupayakan nyala kobarannya terkendali. Jangan ditinggal pergi, sehingga ketika berkobar meluas sulit dikendalikan.(Bambang Pur)