Para peserta sosialisasi stunting

JEPARA (SUARABARU.ID) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara angkatan ke-XVII mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Balai Desa Ngabul. Acara yang belum lama ini diselenggarakan dihadiri sekitar 32 peserta ibu-ibu PKK Desa Ngabul. “Masalah stunting ini menjadi krusial sehingga ini menjadikan alasan kami perlu untuk menyosialisasikannya,” papar Novy Naila Safira Damayanti pemateri seorang finalis 1st runner up Duta GenRe Jepara tahun 2024.

Perhatian terhadap masalah stunting ini penting karena ini berhubungan dengan tingkat kesehatan, dan bahkan kematian anak. “Tidak hanya itu. Stunting ini juga mengganggu potensi sumber daya manusia karena kurangnya asupan gizi,” ungkap Novy Naila Safira Damayanti. Kesehatan anak di masa depan sangat bergantung pada bagaimana kita merawat dan memberikan nutrisi yang tepat sejak mereka dalam kandungan hingga usia dua tahun, tambahnya.

Senada dengan Fadhilatul Hidayah Rofik pemateri seorang 3rd Runner-Up Duta GenRe 2024, menyampaikan pentingnya asupan gizi yang baik dan seimbang bagi ibu hamil dan balita sebagai langkah pertama dalam mencegah stunting. Ia menekankan bahwa periode emas dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak merupakan fase krusial yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak di masa depan. “Kesehatan anak di masa depan sangat bergantung pada bagaimana kita merawat dan memberikan nutrisi yang tepat sejak mereka dalam kandungan hingga usia dua tahun,” ujar Novy.

Sementara itu, Fadhilatul Hidayah Rofik membahas tentang peran penting ASI eksklusif dalam enam bulan pertama kehidupan bayi. Ia menjelaskan bahwa ASI tidak hanya menjadi sumber nutrisi terbaik, tetapi juga memiliki kandungan zat imun yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Selain itu, Fadhilatul juga mengajak ibu-ibu PKK untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari upaya mencegah stunting. “Lingkungan yang bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah anak dari paparan penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan mereka,” tambahnya.

Setelah penyampaian materi berjalan dengan sangat interaktif. Ibu-ibu PKK yang hadir banyak mengajukan pertanyaan terkait cara-cara praktis dalam menjaga asupan gizi anak, mengatur pola makan sehat di rumah, serta strategi menjaga kebersihan lingkungan di tengah keterbatasan sumber daya. Novy dan Fadhilatul dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan dan memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi lokal Desa Ngabul.

Kormades KKN UNISNU Jepara Nadiya Khanifa, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap antusiasme para peserta dan dukungan penuh dari masyarakat Desa Ngabul. “Kami sangat senang melihat antusiasme ibu-ibu PKK dalam kegiatan ini. Sosialisasi ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga mengajak kita semua untuk bersama-sama bertindak dalam mencegah stunting di desa kita,” ujarnya. Ketua Tim juga menekankan pentingnya kesinambungan dalam upaya pencegahan stunting dan mengajak semua pihak untuk terus berperan aktif dalam program-program kesehatan desa.

Acara sosialisasi ini diakhiri dengan pembagian leaflet edukatif yang memuat informasi penting seputar pencegahan stunting. Leaflet tersebut disusun dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, sehingga dapat menjadi panduan praktis bagi ibu-ibu PKK dalam menerapkan pola hidup sehat di keluarga masing-masing.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Nadiya dan tim KKN Unisnu berharap Desa Ngabul dapat menjadi salah satu desa yang lebih sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan anak sehingga kasus stunting dapat berkurang dan generasi mendatang tumbuh dengan sehat, cerdas, dan kuat. “Kami berharap ibu-ibu bisa memperbaiki masalah stunting mulai dari keluarga masing-masing sehingga pada akhirnya menularkan pengetahuan dan informasi ini kepada masyarakat sekitarnya,” pungkasnya.

ua/KKN Unisnu Desa Ngabul